Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ahmad Syaikhu Ajak Masyarakat Maknai Momentum Kurban dengan Semangat Kolaborasi

Kompas.com - 28/06/2023, 18:25 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengajak seluruh anak bangsa untuk memaknai momentum Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban dengan semangat kolaborasi.

Dia menyebutkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tinggi, semangat kolaborasi tersebut ditandai dengan keterlibatan banyak pihak dalam pelaksanaan ibadah kurban, mulai dari pembelian dan penyembelihan hewan kurban hingga pendistribusian daging kurban kepada masyarakat.

“Rantai pasok kurban tersebut hanya bisa terjadi jika dilakukan secara bersama-sama dan berkolaborasi dengan banyak pihak,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Syaikhu mengatakan, multiplier effect yang ditimbulkan dari kurban tidak hanya bagi peternak hewan, tetapi juga bisa dirasakan pembuat pakan ternak, pencari rumput, pembuat beduk masjid, hingga penjual hewan kurban secara musiman.

Baca juga: Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Kediaman Din Syamsuddin

Dengan begitu, kata dia, kolaborasi yang ditimbulkan dari kurban ini akan memberikan dampak baik bagi perekonomian masyarakat.

“Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis dimiliki bangsa Indonesia,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman krisis di sektor pangan dan energi. Hal ini akan menjadi ujian tersendiri bagi bangsa dan negara pasca-Covid-19, terutama sejak kenaikan harga dan terbatasnya pasokan komoditas pangan dan energi.

Syaikhu menyebutkan, pelaksanaan Hari Raya Kurban tahun 1444 Hijriah memiliki momentum yang sangat tepat bagi bangsa dan negara.

“Kita masih menghadapi masa-masa pemulihan kehidupan masyarakat di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi, setelah dihantam badai pandemi Covid-19 yang sangat berat,” ungkapnya.

Baca juga: Wanti-wanti Syaikhu Cabut SK Ketua DPW, PKS: Untuk Cairkan Suasana

Pada saat yang sama, kata dia, dunia juga dihadapkan pada kondisi ketidakpastian ekonomi yang sangat tinggi akibat konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, kenaikan harga dan permintaan komoditas penting dunia, seperti energi dan pangan dalam jangka waktu yang tidak bisa diprediksi.

“Dampaknya mulai kita rasakan, angka inflasi melonjak tajam, harga-harga meningkat tajam. Kondisi ini tentu akan memengaruhi daya beli dan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VII itu menyebutkan, tingkat kemiskinan ekstrem dan stunting Indonesia saat ini masih cukup tinggi.

Data terakhir menunjukkan, kemiskinan ekstrem mencapai 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa pada 2022. Sementara itu, prevalensi stunting berada di angka 21,6 persen.

Syaikhu pun mengatakan, semua pihak perlu mengawal target pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan stunting sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara (RPJMN).

Baca juga: PKS Klaim Bacalegnya yang Memenuhi Syarat Administrasi Terbaik Kedua Setelah PDI-P

“Padahal kita tahu, usia pemerintahan akan berakhir pada 20 Oktober 2024,” sebutnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com