Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Kompas.com - 05/06/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BUNG Karno (1901 – 1970) adalah pemikir besar dari Timur. Ini diucapkan filsuf besar Inggris dan penerima hadiah Nobel bidang sastra tahun 1950, Bertrand Russel (1872 – 1970).

Sementara, belum lama ini, seorang perempuan yang punya pengalaman memancing (mengail) ikan besi dan batu di sejumlah sumur tua minyak di Jawa Tengah beberapa kali mengatakan, Bung Karno itu adalah “pemberontak ecek-ecek“ yang seharusnya tidak jadi presiden.

Pengail yang tidak pernah baca buku sejarah ini mengatakan, kesimpulannya tentang Bung Karno berdasarkan narasi di video yang ia tonton selama masa pandemi Covid-19 tahun 2021.

Narasi itu bagi saya memang bagian dari gerakan desukarnoisasi, “pembunuhan ulang” setelah wafatnya 21 Juni 1970.

Memang kontras apa yang dikatakan Bertrand Russel dengan apa yang dikatakan juru kail sumur tua itu.

Sedangkan Bung Karno sendiri pernah mengatakan tentang dirinya seperti ini: “Tidak seorang pun dalam peradaban modern ini yang menimbulkan demikian banyak perasaan pro dan kontra seperti Sukarno. Aku dikutuk seperti bandit dan dipuja sebagai dewa.”

Lihat halaman 5 buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” tulisan Cindy A Adam dari Amerika Serikat terbitan tahun 2001.

Saya menangis, sedih, bangga, bahagia, jengkel dan bersyukur, bila membaca atau mendengar kisah Bung Karno dan RA Kartini.

Dua tokoh besar ini membuat saya banyak membaca buku tentang mereka. Hampir 25 buku tebal dan tipis tentang dua tokoh ini yang saya miliki.

Otobiografi “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” tulisan Cindy Adams (Amerika Serikat) berulang-ulang saya baca.

Siapakah Bung Karno? Ketika masih sekolah rakyat (SR) tahun 1960-an, di Magelang, Jawa Tengah, banyak sekali rumah-rumah penduduk di segala lapisan atau stratifikasi sosial, memasang foto Bung Karno.

Tahun 2022, ketika saya menyelusuri beberapa kampung di pelosok kampung di kota itu, foto Bung Karno masih terpampang di banyak rumah yang saya kenal sejak saya masih sekolah SR.

Pada masa duduk di SR sampai SMP, saya banyak mendengar seruan “pejah gesang nderek Bung Karno” (mati dan hidup ikut Bung Karno).

Menjelang akhir 2000, saya mengikuti rombongan Gus Dur (presiden waktu itu) ke markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Seorang wartawan tua (orang Amerika) bercerita dengan semangat tentang pidato Bung Karno yang menentang pendapat filsuf besar dari Inggris, Bertrand Russel.

Nama filsuf dan sejarahwan ini saya kenal ketika masih belajar filsafat dari K Bertens di Pineleng, Manado.

Apa yang dikatakan wartawan tua Amerika di markas besar PBB itu menarik perhatian saya. Namun detailnya banyak yang tidak bisa saya tangkap dan ingat.

Sekitar dua setengah tahun lalu, Juni 2020, saya mendapat buku dari Wakil Ketua MPR Dr Ahmad Basarah berjudul “Bung Karno Islam dan Pancasila”.

Salah satu penulis pengantar buku itu adalah Prof Dr Arief Hidayat SH MS (Ketua Mahkamah Konstitusi 2015 – 2017).

Dalam pengantarnya, Arief Hidayat antara lain mengatakan sebagai berikut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com