Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Megawati Berujung Terbukanya Pintu Rekonsiliasi Demokrat-PDI-P...

Kompas.com - 23/06/2023, 15:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cerita Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal mimpi naik kereta bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo serta Presiden kedelapan RI bersambut baik.

Mulanya, kisah tersebut dibagikan SBY melalui akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, Senin (19/6/2023), tepat satu hari setelah putra sulungnya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu dengan putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

Mimpi SBY diawali dari Presiden Jokowi yang menjemputnya di rumah Cikeas, Jawa Barat. Keduanya lantas bertolak menjemput Megawati untuk kemudian bersama-sama menuju Stasiun Gambir di Jakarta Pusat.

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY.

Baca juga: 18 Tahun Silam, Awal “Perang Dingin” SBY-Megawati Dimulai…

Di stasiun, kata SBY, presiden kedelapan RI sudah menunggu mereka. Namun demikian, dia tak menyebutkan sosok pemimpin itu.

SBY hanya bilang, mereka berempat membeli karcis untuk bepergian menggunakan kereta yang sama.

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” ungkap dia.

Di kereta, kata SBY, dirinya, Mega, dan Jokowi menyapa para penumpang, yang tak lain adalah rakyat yang pernah mereka pimpin dengan kesungguhan hati.

Baca juga: PDI-P Buka Seluas-luasnya Peluang Rekonsiliasi Megawati-SBY

Di akhir mimpinya, SBY dan Jokowi turun kereta di pemberhentian yang sama di Solo, Jawa Tengah. Lalu, SBY melanjutkan perjalanan ke Pacitan dengan bus.

“Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” tulis presiden keenam RI itu.

Kicauan SBY soal mimpi naik kereta bersama ini membuka wacana rekonsiliasi antara Demokrat dan PDI-P. Seakan sudah menjadi rahasia umum bahwa selama belasan tahun hubungan SBY dan Megawati tak akur akibat rivalitas politik pada Pemilu 2004 silam.

Berawal dari mimpi SBY tersebut, belakangan kedua partai tampak saling membuka diri untuk kembali rujuk.

Buka diri

Usai cuitan soal mimpi naik kereta bersama, Demokrat mengungkapkan harapan untuk mewujudkan rekonsiliasi antara SBY dan Megawati. Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, SBY sudah sejak lama membuka diri untuk berkomunikasi.

Sekarang, katanya, Demokrat tinggal menunggu kesediaan Megawati untuk sama-sama membuka diri.

Baca juga: Puan Maharani Harap Mimpi SBY Jadi Nyata, Saling Jemput, dan Disambut Presiden Ke-8

"Hanya kan tinggal bagaimana Bu Mega juga membuka ruang yang sama-sama untuk melakukan rekonsiliasi," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com