Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ridwan PhD
Dosen

Dosen ilmu politik UIII

Konteks Sosio-Politik Forum Dialog Antar-Agama dan Budaya ASEAN 2023

Kompas.com - 20/06/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NAHDLATUL Ulama (NU) di bawah tampuk kepemimpinan K.H. Yahya Kholil Staquf (Gus Yahya) gencar mempromosikan agama sebagai solusi dan arus utama perkembangan peradaban, dengan menginisiasi gelaran Religion Twenty (R20) di Bali dan Muktamar Fikih Peradaban di Surabaya pada 2022.

Kesuksesan dua acara tersebut membuat NU tidak berhenti berdenyut. Ia tetap menjaga asa dengan mengupayakan konferensi yang dinamai ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (selanjutnya disebut Forum IIDC) 2023.

Kegiatan ini akan dirangkaikan dengan KTT ASEAN pada September 2023 di Jakarta, di mana Indonesia bertindak sebagai pemimpin keketuaan ASEAN.

Berdasarkan laporan media Juni 2023, Gus Yahya telah bertemu dengan Presiden Jokowi untuk melaporkan perkembangan rencana pelaksanaan Forum IIDC dan meminta Pak Jokowi sebagai pembicara kunci.

Bahkan, pada 15 Juni 2023, NU telah bekerjasama dengan Kemenag untuk mensosialisasikan Forum Dialog Antaragama dan Budaya ASEAN 2023.

Mengapa Forum IIDC tersebut penting dilaksanakan? Tulisan singkat ini hendak menelisik konteks lokal dan ASEAN mengapa helat forum tersebut menjadi penting untuk dilaksanakan.

Bagian pertama, akan menyajikan data yang disampaikan oleh NU sebagai pelaksana event. Kedua, tulisan akan menjelaskan konteks ASEAN dan dilanjutkan dengan mengkaji aspek sosio politik lokal yang membuat event ini menjadi penting, sehingga akan ada penjelasan dari perspektif yang lebih luas mengenai event ini.

ASEAN terbentuk di Bangkok pada 8 Agustus 1967, dengan penandatangan Deklarasi Bangkok sebagai dasar pendirian ASEAN.

ASEAN adalah penemuan modern, yang merupakan konstruksi sosial seperti ujaran Professor Farish A. Noor dalam symposium Fakultas Ilmu Sosial UIII (15 Juni 2023).

Ada semacam imajinasi bersama untuk membentuk perkumpulan yang bisa saling membantu, mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keamanan di kalangan bangsa-bangsa di wilayah ASEAN.

Bangsa-bangsa ASEAN sangat beragam dari aspek agama seperti hamparan permadani keragaman, yang terdiri dari Hindu, Budha, Islam, Kristen, beberapa agama lokal dan kepercayaan lainnya.

Indonesia adalah satu negara yang plural di bidang agama, dan juga hampir semua negara memiliki keragaman agama dan ada yang mayoritas dan minoritas.

Seperti di Filipina, mayoritas penduduknya beragama Katolik dan terdapat bangsa Moro yang beragama Islam.

Di Myammar mayoritas adalah Budha, namun ada warga Muslim terutama di kalangan komunitas Rohingya, dst.

Indonesia secara relatif berhasil mewujudkan kerukunan umat beragama, meskipun terdapat segelintir perlakuan diskriminatif atas kelompok minoritas dan agama lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com