Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanya Kasus Korupsi di Kementan dan Absennya Syahrul Yasin Limpo Saat Akan Diperiksa KPK

Kompas.com - 17/06/2023, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) menemui babak baru.

Pada Jumat (16/6/2023), KPK menjadwalkan untuk memeriksa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya meminta Syahrul memberikan keterangan terkait dugaan korupsi di Kementan yang sedang diselidiki lembaga antirasuah itu.

"Iya segera diundang untuk permintaan keterangan," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Dipanggil KPK, Nasdem: Kami Anggap Beliau Kerja dengan Baik

Ali mengatakan, Syahrul dijadwalkan menemui tim KPK di gedung Merah Putih sekitar pukul 09.30 WIB.

Menurutnya, politikus Partai Nasdem itu juga telah menerima surat panggilan dari KPK.

"Kami berharap yang bersangkutan bisa hadir memenuhi undangan dimaksud," tutur Ali.

Mentan absen di KPK, sedang ada tugas di India

Dalam perkembangannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya tidak memenuhi undangan KPK pada Kamis ini bukan karena urusan pribadi, melainkan tugas negara.

Syahrul sedang bepergian ke India untuk menghadiri Agriculture Ministers Meeting G20 di India.

“Kami belum bisa memenuhi undangan KPK hari ini sama sekali bukan karena urusan pribadi, tetapi dalam rangka menjalankan tugas negara,” ujar Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari humas Kementan pada Jumat.

Baca juga: Nasdem Anggap Biasa Syahrul Yasin Limpo Dipanggil KPK

Syahrul menyebut, dirinya menghadiri pertemuan para Menteri Pertanian G20 di India. Menurutnya, Indonesia sudah dipercaya untuk terlibat dalam pertemuan tersebut.

Karena itu, kata Syahrul, sudah sepantasnya Indonesia menghadiri acara penutupan pertemuan tingkat internasional itu.

Selain agenda G20 di India, Syahrul juga mengaku akan melawat ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China dan Korea Selatan.

Ia dijadwalkan akan melakukan pertemuan kerja sama modernisasi pertanian dan fasilitasi pasar ekspor pertanian.

Meski demikian, Syahrul menyatakan dirinya tetap menghormati proses hukum di KPK.

“Kami pastikan tetap menghormati KPK dan mengajukan permintaan agar dapat diperiksa pada hari Selasa, 27 Juni 2023,” tutur Syahrul.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Minta Publik Tak Buru-Buru Simpulkan Kasus yang Dibidik KPK di Kementan

Objek kasus dugaan korupsi belum diungkap

Sebelumnya, KPK menyatakan tengah menyelidiki dugaan korupsi di lingkungan Kementan.

Meski demikian, lembaga antirasuah belum mengungkap obyek penyelidikan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com