Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Jadi "Pelatih" Dadakan Gamelan Bali, Ajari Main Suling dan Gendang

Kompas.com - 16/06/2023, 22:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menunjukkan kebolehannya bermain gamelan kepada pemusik gamelan Bali yang seluruhnya diisi anak muda.

Hal ini terjadi usai Megawati menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama bidang kesenian antara Provinsi Jawa Tengah dan Bali, di Sanur, Bali, Jumat (16/6/2023).

Awalnya, Megawati di sepanjang acara terus menerus melihat ke arah pemain gamelan. 

Mereka duduk di sebelah kiri Megawati yang menghadap ke panggung.

Usai pemandu acara mengumumkan selesainya acara dan dilanjutkan sesi foto bersama, Megawati tak lantas meninggalkan ruangan.

Ditemani Gubernur Bali I Wayan Koster dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Megawati kemudian berjalan ke arah para pemain gamelan.

Baca juga: Di Depan Megawati, Ganjar Pranowo: Kalau Jadi Pemimpin, Ya Siap Diinjak Kepalanya

Megawati meminta para pemuda itu memainkan alunan musik tradisional Bali.

Mereka kemudian memetik alat musik kecapi, meniup seruling, memukul gendang. dan menabuh gamelan.

Saat itu, Megawati memerhatikan cara mereka bermain dan seketika memberi instruksi.

Megawati meminta pemain gendang agar lebih mengangkat lengannya saat memukul alat musik.

Begitupun kepada pemusik perempuan yang memainkan gamelan.

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu memintanya agar lebih bersemangat dan luwes memainkan tangannya.

“Nah begitu,” tutur Megawati.

Baca juga: Ganjar ke Megawati: Tugasnya Banyak, Rasa-rasanya Ibu Enggak Boleh Pensiun

Tak sampai situ, ia beralih ke peniup seruling.

Ketua Umum PDI-P ini mengarahkannya agar sambil meniup, ia juga menggerakkan tubuh dan badannya sesuai alunan nada yang dimainkan.

Terlihat, Megawati menirukan gerakan yang diinginkan untuk ditiru oleh peniup seruling.

Akan tetapi, Megawati masih merasa harmoni musik belum sempurna.

Ia menduga, penyebabnya adalah seorang pemain gendang yang berada di dekatnya.

“Enggak, enggak begitu,” ucap Megawati dan minta agar musik dihentikan.

Megawati lalu meminta stik pemukul gendang. Kendang pun diputar ke arahnya.

Megawati menunjukkan sendiri bagaimana cara memukul gendang yang baik.

“Teng, teng, teng, teng, tek,” bunyi rima nada yang dimainkan Megawati.

Gaya Mega yang mendadak jadi "pelatih" gamelan ini mengundang tepuk tangan dari orang-orang yang melihatnya.

Para pemusik muda itu lalu mengikuti cara Megawati memukul gendang.

Alunan orkestra musik tradisional pun bergema lebih bersemangat.

Baca juga: Ganjar Puji Megawati: Tidak Mudah Tergoda dan Prinsipnya Kuat

Merasa iringan musik gamelan sudah sesuai arahannya, Megawati berjalan menjauh meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut hadir, juga menghampiri para pemusik tersebut.

Ia mengapresiasi permainan musik para pemuda Bali itu.

Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P ini turut memompa semangat para pemusik muda melalui kata-kata.

Ganjar menanyakan asal mereka. Para pemusik pun menjawab berasal dari perwakilan sekolah menengah atas (SMA) di Bali.

“Masih anak-anak SMA ya? Bagus, keren,” kata Ganjar sambil memberikan dua jempol kepada para pemusik.

“Terima kasih ya,” kata Ganjar lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com