Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Setelah Belanda Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Apa Arti Pentingnya?

Kompas.com - 16/06/2023, 10:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tetap Kritis dan Waspada

Saat kita menghargai pengakuan dari Belanda, penting juga untuk tetap kritis dan waspada. Pengakuan itu merupakan langkah maju, tetapi bukan berarti semua isu sejarah antara Indonesia dan Belanda telah terselesaikan.

Masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab dan tantangan yang harus dihadapi. Bagaimana proses rekonsiliasi yang konkret akan dilakukan? Bagaimana memastikan bahwa proses tersebut berlangsung secara adil dan transparan, dan bukan hanya seremonial semata? Apa dampak dari pengakuan itu bagi korban dan keluarganya, dan bagaimana memberikan kompensasi yang memadai bagi mereka?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang serius dan mendalam. Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menerapkan hasil dari pengakuan itu dalam kebijakan dan tindakan.

Misalnya, melalui reformasi kurikulum pendidikan, pengembangan program rehabilitasi dan kompensasi bagi korban, serta upaya diplomasi untuk mendorong pengakuan dan rekonsiliasi serupa dari negara-negara lain.

Terakhir, Indonesia harus menggunakan momentum itu untuk menuntut pertanggungjawaban historis dari Belanda. Misalnya, mendesak Belanda melakukan penelitian lebih lanjut terkait kekerasan yang terjadi selama masa penjajahan dan Perang Kemerdekaan.

Pengakuan itu juga harus digunakan untuk memperkuat kebijakan luar negeri Indonesia, khususnya dalam isu-isu sejarah dan hak asasi manusia.

Pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak penting dalam sejarah hubungan kedua negara. Namun, pengakuan ini hanya merupakan awal dari perjalanan yang lebih panjang menuju rekonsiliasi yang lebih menyeluruh dan inklusif.

Dalam menghargai pengakuan itu, kita perlu terus mengajukan pertanyaan kritis, memperbaiki hubungan, dan mempromosikan dialog antara Indonesia dan Belanda, sambil menghormati dan mengakui trauma sejarah yang dialami rakyat Indonesia.

Kita juga harus mendorong negara-negara lain dengan sejarah kolonial untuk mengambil langkah yang sama, sehingga menciptakan dunia yang lebih adil dan damai. Perjalanan menuju keadilan dan rekonsiliasi memang panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan pertanyaan-pertanyaan ini, kita telah melangkah maju menuju pengakuan penuh atas kompleksitas dan nuansa sejarah kita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com