Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Kaesang Maju di Pilwalkot Depok, Mampukah Tumbangkan "Rezim" PKS?

Kompas.com - 12/06/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menjadi perbincangan publik setelah video berjudul “Klarifikasi. Saya Buka Suara” yang dia unggah di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik yang diunggah Jumat (9/6/2023) itu, Kaesang mengaku siap menjadi “Depok pertama”.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Syalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya. Insya Allah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka!" kata Kaesang dalam tersebut.

Kaesang tak menjelaskan lebih lanjut soal “Depok pertama” yang dia maksud. Namun, video ini diunggah di tengah kencangnya isu dirinya maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024.

Baca juga: Kaesang: Insya Allah Saya Siap Menjadi Depok Pertama

Lantas, mungkinkah Kaesang benar-benar terjun ke Pilwalkot Depok 2024? Bagaimana peluangnya?

Tertarik politik

Mula-mula, pertengahan Januari 2023, muncul kabar Kaesang tertarik terjun ke politik. Kabar itu pertama kali diungkap oleh kakak Kaesang sekaligus putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Gibran, Kaesang mengungkapkan minatnya berkiprah di politik langsung di hadapannya dan Jokowi saat makan siang bersama di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Keinginan Kaesang itu sontak membuat Gibran dan Jokowi terkejut.

"Mungkin kemarin malah sing kita bicarakan di meja makan itu malah Kaesang. Aku ya kaget. Dia secara terbuka kemarin menyampaikan ke saya, ke Bapak, dia ada ketertarikan di politik," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Kaesang dan PSI yang Tak Mau Bertepuk Sebelah Tangan Lagi

Gibran membocorkan, adiknya hendak maju sebagai kepala daerah. Namun demikian, dia belum bisa memastikan detail rencana pencalonan Kaesang di Pilkada.

"Eksekutif. Itu dah tak bocorkan. Tetap dari bawah, kalau DPRD Solo tidak," kata Gibran, Rabu (25/1/2023), dilansir dari TribunSolo.

Dapat dukungan

Kaesang pun mendapatkan dukungan untuk maju di Pilwalkot Depok dari sejumlah pihak. Pada Maret lalu, dukungan ini diungkap oleh relawan Ganjar Pranowo (GP) Center.

Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto menyebut, untuk memajukan Kota Depok, dibutuhkan sosok pemimpin yang dinamis dan terbuka terhadap perkembangan zaman.

“Depok butuh pemimpin yang dinamis, menghargai keberagaman masyarakatnya, asyik, muda dan terbuka dengan perkembangan zaman," kata Thomas saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).

Belakangan, dukungan juga diungkap oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Baru-baru ini muncul baliho di pinggir Jalan Margonda Raya arah Depok, tepatnya di Jalan H Mahali.

DPD PSI Kota Depok memasang baliho dukungan Kaesang Pangarep sebagai calon wali kota Depok di Jalan Margonda Raya, Depok.Dokumen DPD PSI Kota Depok DPD PSI Kota Depok memasang baliho dukungan Kaesang Pangarep sebagai calon wali kota Depok di Jalan Margonda Raya, Depok.

Baliho itu menampilkan foto Kaesang yang mengenakan kemeja putih dan membawa setangkai bunga mawar, seperti logo PSI. Menyertakan logo PSI, baliho tersebut bertuliskan “PSI Menang, Wali Kota Kaesang”.

PSI pun menyebut pihaknya serius ingin mengusung Kaesang sebagai calon Wali Kota Depok pada pilkada mendatang.

"Kami PSI Kota Depok menargetkan enam kursi di tiap dapil, akan memastikan kursi calon wali kota Depok disiapkan untuk Mas Kaesang," kata Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pratama Putra saat dikonfirmasi, Senin (22/5/2023).

Direspons PDI-P hingga Gerindra

PDI Perjuangan, partai yang menaungi ayah Kaesang yang tak lain adalah Presiden Jokowi, ikut bicara terkait keriuhan ini.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani mengatakan, Kaesang belum berkomunikasi dengan partainya soal Pilkada 2024.

"Belum sempat ketemu dan belum sempat ngobrol," kata Puan saat ditemui di Bandara Adi Sumarmo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: PDI-P Tawarkan Kaesang Ikut Sekolah Partai Seperti Gibran

Kendati demikian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan, pihaknya terbuka jika Kaesang berminat masuk ke PDI-P untuk mengawali karier politik.

“Kan sudah ada mekanismenya. Saya sampaikan, 'mana Kaesang, ketemu Mbak Puan, masuk PDI-P, yuk'," ujar Puan.

Desas-desus ini juga direspons oleh Partai Gerindra. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, partainya siap mendukung Kaesang jika benar hendak maju sebagai calon wali kota Depok.

“Gerindra akan mendukung bila beliau akan maju menjadi calon wali kota Depok," kata Muzani di GOR Otista, Jakarta, Sabtu (10/6/2023).

Muzani menilai, majunya Kaesang di Pilwalkot Depok bakal menjadi kabar gembira bagi masyarakat kota tersebut, terutama para anak muda. Menurutnya, Depok butuh anak muda yang kreatif dan inovatif agar dapat tumbuh semakin baik.

“Menurut kami, Mas Kaesang adalah orang yang memiliki kemampuan untuk itu. Karena itu, buat kami ini adalah kabar yang menyenangkan, menggembirakan, dan menggairahkan bagi kehidupan masyarakat Kota Depok," ujar Muzani.

Baca juga: Kaesang Siap Maju Jadi Calon Wali Kota Depok, Gerindra: Kabar Gembira

Peluang Kaesang

Sementara, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai, kehebohan ini bisa jadi sekadar gimik Kaesang, mungkin pula sebuah kesungguhan.

Menurutnya, video klarifikasi Kaesang belum menjawab apakah suami Erina Gudono itu bakal maju pada Pilwalkot Depok 2024 atau tidak.

“Bisa sebuah gimik, bisa memang serius, bisa buat promosi, bisa juga sebuah kepura-puraan,” kata Ujang kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Namun, jika hendak mencalonkan diri lewat PSI, Kaesang harus bekerja keras untuk mengumpulkan dukungan dari partai-partai politik lain. Sebab, di DPRD Kota Depok, PSI hanya punya satu kursi.

Sementara, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, partai politik atau gabungan partai politik baru dapat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah jika telah memenuhi syarat perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

“Jadi, dari situ saja Kaesang harus mampu mengumpulkan koalisi agar bisa mendapatkan dukungan 20 persen atau paling tidak 10 kursi dari DPRD Kota Depok,” ujar Ujang.

Ujang menilai, pengalaman Kaesang di politik masih nihil. Namun, sebenarnya, dengan kekuatan sang ayah sebagai Presiden RI, bukan tidak mungkin adik Gibran Rakabuming Raka itu benar-benar maju di gelanggang pemilihan.

Sebab, hal serupa sebelumnya terjadi pada Gibran di Pilwalkot Solo 2020, juga pada menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang maju di Pilwalkot Medan 2020.

“Di Indonesia, apa yang nggak bisa? Semuanya bisa diatur,” kata Ujang.

Terkait peluang keberhasilan Kaesang di Pilwalkot Depok, Ujang menilai, hal itu masih tanda tanya. Apalagi, Kota Depok sudah lebih dari 10 tahun dikuasai oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang notabene berseberangan dengan kubu Jokowi.

Menurut Ujang, jika benar Kaesang maju di Pilwalkot Depok, keberhasilannya juga bergantung pada pemenang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar sembilan bulan sebelum pilkada.

Seandainya calon presiden (capres) yang menang adalah yang didukung atau di-endorse Jokowi, katakanlah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Kaesang dinilai punya kans besar untuk menang.

Baca juga: Kaesang Pangarep Siap Jadi Depok Pertama, PSI Sebut Itu Bukan Guyonan

Namun, jika capres yang menang datang dari kelompok oposisi, sebutlah Anies Baswedan, Ujang mengatakan, sulit buat Kaesang memenangkan pertarungan.

“Kalau yang menang itu calon presiden yang didukung Jokowi, masih mungkin membantu Kaesang untuk menang,” kata Ujang.

“Tapi kalau presiden pengganti Jokowi adalah orang lain, pihak oposisi atau antitesa Jokowi, maka selesai, tidak bakal menang, presidennya tidak akan berpihak pada Kaesang. Kuncinya di situ,” tuturnya.

Ujang mengingatkan bahwa ketika Pilkada digelar, 27 November 2024, Jokowi sudah tak lagi menjabat sebagai presiden.

Oleh karenanya, dia menduga, pengaruh Jokowi terhadap kans kemenangan Kaesang tidak akan sebesar yang didapat oleh Gibran pada Pilwalkot Solo 2020 dan Bobby pada Pilkwalkot Medan 2020.

“Kuncinya hanya, kalau capres terpilihnya itu orangnya Jokowi, yang menang itu yang didukung Jokowi, maka potensi Kaesang menang ada. Tapi kalau yang menang itu oposisi atau Anies, Kaesang pasti kalah,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com