Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Kompas.com - 10/06/2023, 17:55 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku ingin pensiun sebagai pejabat pemerintahan, namun tidak diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Mega saat meresmikan rumah sakit terapung Kapal Laksamana Malahayati di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Diketahui, saat ini Megawati menjabat sebagai Ketua Panitia Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Panitia Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Saya kan tinggal pensiun, tapi tidak dikasih-kasih pensiun sama pak Jokowi. Saya sudah bilang, 'Pak saya sudah tua, Pak, biarkan yang lain'," kata Mega.

Baca juga: Senyum Merekah Megawati Beri Kado untuk Jokowi, Foto Deklarasi Ganjar Capres

Namun, Mega mengaku Jokowi tetap memaksa memerintahkannya duduk di jabatan pemerintahan yang sudah ditetapkan.

"Ya sudah masa saya mau (nolak)," kata Mega.

Mega kemudian menyindir awak media yang membuat berita miring jika ia menolak jabatan yang ditawarkan oleh Jokowi.

Ada kemungkinan penolakan tersebut akan dikemas dengan berita bentuk keretakan antar Mega dan Jokowi.

Baca juga: Megawati: Saya Dijuluki Perempuan Terkuat di Dunia, Contoh Saya Saja...

"Nanti kalau dibilang (nolak) kedengeran, Bu Mega dan Presiden tidak sekata, sudah akan terjadi retak," imbuh dia.

"Ini lah yang nakal ini adik-adik ini, untuk dapat apa namanya itu... berita yang top itu. Berita itu kan ada berita biasa ada berita yang ngetop. Headline news," imbuh dia.

Megawati mengaku telah berbincang dengan dewan pers terkait pemberitaan yang mungkin melanggar kode etik hanya karena ingin menjadi headline di tengah publik.

Dia juga mengaku tak takut meskipun ada peringatan dari internal PDI-Perjuangan agar tidak terlalu keras mengkritik media masa.

"Saya sudah bilang ini ada kode etik jurnalistik loh, saya sudah ngomong sama dewan pers, tolong diamati, saya enggak mau kalau namanya kita berdemokrasi ayo. Tapi dengan sesuai yang namanya demokrasi Indonesia," imbuh Mega.

"Terus ada bagian (divisi) media kita, 'Bu entar kalau ibu kekerasan gitu, nggak ada yang mau datang meliput' ya biarin aja, dulu saya nggak diliput kok, tapi saya jadi juga. Bukan saya sombong, karena saya bounding sama rakyat, saya bounding sama rakyat," pungkas Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com