Meski belum menentukan capres dan cawapres, Partai Golkar memastikan koalisi yang dibentuknya bersama dengan PAN dan PPP tidak bubar.
Isu KIB terancam bubar mulai ramai ketika PPP resmi memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk menjadi capres.
Selain dari PDI-P dan PPP, Ganjar juga mendapat dukungan dari partai lainnya yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
"Jadi saya kira semuanya masih wait and see dan masih cair," ujar Nurul.
Nurul melanjutkan, bila ada isu yang menyebutkan partainya bakal merapat ke koalisi tertentu, hal itu menunjukkan Golkar adalah partai yang diperlukan oleh partai lain dalam membentuk koalisi.
"Golkar itu memang partai yang memang diperlukan keberadaannya. Di samping suara, jumlah kursi, juga memang pemimpin Partai Golkar memang seseorang yang sangat mumpuni," kata Nurul.
Baca juga: Jika Demokrat Mundur dari Koalisi Perubahan, Mungkinkah Golkar Dilirik Nasdem-PKS?
Selain itu, Golkar belakangan ini sempat dikabarkan tengah menjajaki pembentukan koalisi besar dengan Partai Kebangkitan Banga (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Golkar dan PKB bahkan sepakat untuk menjadi motor dalam membangun komunikasi dengan partai politik lain, khususnya melobi partai-partai politik di KIB dan KKIR untuk bergabung dalam koalisi besar.
Airlangga Hartarto saat itu menyatakan, partai yang akan diajak bergabung ke koalisi besar adalah partai-partai yang bertekad melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kita sudah menunjuk tim pemenangan, yaitu dari Golkar adalah Bapak Nusron Wahid, dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza," kata Airlangga usai pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Restoran Plataran, Jakarta, pada 3 Mei 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.