Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2023, 07:17 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) menyatakan tidak terburu-buru dalam menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di saat partai lain sudah menentukan capres dan cawapresnya, Partai Golkar berpandangan batas pendaftaraan calon presiden dan wakilnya di Pilpres 2024 masih cukup lama.

Adapun batas pendaftaran capres dan cawapres dalam tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 25 November 2023.

"Masih enam bulan lagi, jadi kalau kita buru-buru tentu kecepatan," kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Menurut Ical, Partai Golkar saat ini masih akan melihat dinamika politik ke depannya.

Dia juga mencontohkan penentuan calon presiden dan wakil presiden pada 2019 yang terjadi di menit-menit akhir menjelang batas pendaftaran.

Kendati demikian, ia tidak bisa memastikan apakah Golkar akan mengambil keputusan di menit-menit akhir seperti pada 2019 atau tidak.

"Jadi tidak perlu kita buru-buru untuk mencalonkan satu capres atau cawapres," ujar Ical.

Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga masih membuka pintu komunikasi dengan semua partai politik untuk mencari sosok yang pantas menjadi calon presiden dan wakil presiden.

Peluang Golkar dukung Ganjar Pranowo

Salah satu opsi dukungan capres-cawapres yang terbuka bagi Golkar adalah kesiapan berdiskusi dengan PAN mengenai wacana mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres tahun depan.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, PAN juga sudah menyampaikan akan berkoordinasi dengan partainya terkait dukungan kepada Ganjar.

"Ya tentu kan kemarin Pak Ketua Umumnya, Pak Zulhas (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan), mengatakan akan koordinasi dengan partai Golkar juga, nanti kami akan bahas," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Terpisah, pada Sabtu 10 Juni, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, partainya belum diundang berbicara oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk membahas rencana mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Baca juga: Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nurul mengaku baru mendengar kabar PDI-P ingin mendekati Golkar melalui pemberitaan media, bukan mendengarnya secara langsung.

"Jadi belum ada undangan, kemudian belum ada juga rencana untuk bertemu. Kalau ada rencana untuk bertemu, pastinya saya akan mengundang kalian semua," kata Nurul kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komisi III DPR Gelar 'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK

Komisi III DPR Gelar "Fit and Proper Test" Calon Hakim MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Nasional
KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Nasional
Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Nasional
Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Nasional
Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas 'TikTok Shop' di Istana

Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas "TikTok Shop" di Istana

Nasional
Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

Nasional
Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Nasional
Berharap Dukungan Publik Lewat 'Fun Walk', Ganjar dan Anies Berjuang di 'Kandang' Lawan

Berharap Dukungan Publik Lewat "Fun Walk", Ganjar dan Anies Berjuang di "Kandang" Lawan

Nasional
Bertandang ke Universitas Hasanuddin Makassar, Anies Bicara Gagasan Kesetaraan Ekonomi

Bertandang ke Universitas Hasanuddin Makassar, Anies Bicara Gagasan Kesetaraan Ekonomi

Nasional
Kemenlu Tangani 2 Orang WNI yang Dipekerjakan Jadi 'Scammers' di Kamboja

Kemenlu Tangani 2 Orang WNI yang Dipekerjakan Jadi "Scammers" di Kamboja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com