Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candaan "Koalisi Permanen" Sejumlah Menteri di Malaysia...

Kompas.com - 09/06/2023, 07:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Video kemudian menunjukkan para menteri yang masih bercanda dan hendak melakukan sesi foto bersama.

Tampak Bahlil mempersilakan Prabowo duduk di tengah-tengah meja untuk berfoto.

"Foto-foto. Ayo foto. Enggak apa-apa Pak," tutur Bahlil.

Baca juga: Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Prabowo tampak enggan beranjak dari tempat duduknya. Dia berkata bahwa ada Menko Polhukam Mahfud MD yang merupakan atasannya sehingga semua harus menghormati Mahfud.

"Saya ini, Menko ini atasan saya lho. Kualat ini," kata Prabowo yang lagi-lagi disambut tawa para menteri.

"Tahun depan kumaha engke (tahun depan tergantung bagaimana nanti)," lanjut Prabowo.

Menurut Deputi Bidang Protokoler, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, video tersebut merupakan kejadian saat para menteri berkumpul di restoran tempat Presiden Joko Widodo menginap di Malaysia.

Para menteri tersebut akan mendampingi Presiden untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

"Ini pagi tadi (Kamis pagi). ketika para menteri bersiap untuk pergi dengan Bapak Presiden ke kediaman PM Malaysia," ujar Bey saat dikonfirmasi pada Kamis (8/7/2023) malam.

Baca juga: Jokowi-Anwar Ibrahim Kunjungi Pasar, Pedagang Doakan Indonesia-Malaysia Makin Rukun

"Sambil menunggu waktu keberangkatan, para menteri berkumpul di restoran yang ada di hotel tempat Presiden menginap," tambahnya.

Adapun Presiden Jokowi berada di Malaysia sejak Rabu (7/6/2023). Kunjungan Presiden ke Malaysia ini dalam rangka memenuhi undangan PM Anwar Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com