Penyebab menurunnya daya ingat karena jemaah lansia mengalami disorientasi atau gangguan penyesuaian yang bisa disebabkan perbedaan cuaca ekstrim, suasana pesawat terbang, hotel, masjid dan lingkungan di Tanah Suci.
Bisa pula tidak adanya pendampingan dari keluarga hingga gagal adaptasi dengan rombongan kloter.
Selain itu kondisi dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi, gangguan atau kekurangan nutrisi, penyakit kronis yang tidak terkontrol baik, banyaknya mengkonsumsi obat yang tidak tepat, gangguan penglihatan dan pendengaran, juga dapat mencetuskan kondisi tersebut.
Arfik menekankan, jemaah usia lanjut yang mulai pikun harus ada monitoring sendiri. Apalagi jemaah dengan penurunan daya ingat dan memiliki penyakit penyerta perlu pendampingan yang lebih ketat.
Selain itu, mereka perlu bersosialisasi dan sering diajak bicara agar dapat merangsang stimulasi kognitifnya. Jemaah haji lansia ini juga perlu dihindarkan dengan faktor pemicu karena penurunan daya ingat dapat timbul kembali.
Tips Bugar
Arfik membeberkan kiat bagi jemaah lansia agar tetap bugar selama ibadah haji sehingga bisa menjalankan seluruh ibadah sesuai syariat Islam dengan lancar.
Pertama, jemaah haji khususnya lansia disarankan untuk beristirahat cukup, minimal 8 sampai 9 jam sehari.
Jemaah haji diimbau tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktivitas fisik. Pelaksanaan ibadah pun harus menyesuaikan dengan kondisi fisik.
Kedua, cukupi cairan dan cegah dehidrasi. Jemaah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian.
Jemaah disarankan untuk minum setiap 15 menit.
Jemaah diimbau jangan takut untuk kencing. Jemaah dapat minum bertahap yaitu 2 atau 3 teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus.
Jemaah haji disarankan juga untuk mengonsumsi cairan pada suhu yang tidak terlalu dingin dan disesuaikan dengan suhu tubuh.
“Saat jemaah haji berada di Masjid Nabawi ataupun di Masjidilharam dan hendak minum air zam-zam, kami sarankan untuk minum air zam-zam yang tidak dingin. Untuk menghindarkan perubahan suhu di tubuh yang ekstrim,” jelas dr Arfik.
Ketiga, cukupi kebutuhan nutrisi harian. Jemaah haji diimbau untuk menjaga kecukupan asupan protein, karbohidrat, lemak dan vitamin.