Jemaah haji diimbau untuk makan makanan yang segar, hindari makanan instan dan mengandung bahan pengawet.
Jemaah haji dengan diabetes melitus juga diimbau untuk tidak berlebihan mengonsumsi kurma dan minuman manis.
“Asupan nutrisi jemaah haji tidak hanya dari kurma, yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin. Penderita diabetes melitus tidak bisa mengkonsumsi banyak kurma,” katanya.
Keempat, para jemaah haji diharapkan untuk aktif bersosialisasi dengan lingkungan kloternya.
Jemaah haji harus mengikuti kegiatan yang ada di kloternya. Hal ini berguna untuk menghindari stres, cemas, berpikir positif dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat.
Kelima, bagi jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit kronis dan harus mengonsumsi obat setiap hari, diimbau untuk membawa obat rutinnya saat berangkat haji kemudian mengkonsumsinya dengan tertib dan rutin.
Keenam, selalu menggunakan alat perlindungan diri dari cuaca panas seperti payung, topi, kacamata, tabir surya. Jemaah haji juga diharapkan selalu menggunakan masker jika berada dalam keramaian, kecuali saat tawaf.
Terakhir, jika jemaah haji mengalami gangguan kesehatan, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan kloter.
Jemaah haji diimbau tidak mengabaikan gejala gangguan kesehatan sekecil apapun, dan segera berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan di kloternya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.