Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla Diproyeksi Lebih Besar, Kepala BNPB Bertolak ke Riau Pagi Ini

Kompas.com - 07/06/2023, 09:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Provinsi Riau, pada Rabu (7/6/2023) pagi.

Kepergiannya ke sana untuk memimpin rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan (karhutla) bersama seluruh unsur Forkopimda se-Provinsi Riau. Ia dijadwalkan akan meninjau titik lokasi karhutla secara langsung melalui udara.

Baca juga: BMKG Sebut 28 Persen Wilayah Indonesia Masuk Siaga Karhutla dan Kekeringan

Suharyanto mengatakan, peninjauan diperlukan lantaran Indonesia akan memasuki musim kemarau yang lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya karena pengaruh dari El Nino.

“BNPB akan fokus ke kebakaran hutan dan lahan. Karena prediksi BMKG pada 2023 ini kemaraunya lebih kering," kata Suharyanto dalam siaran pers, Rabu (7/6/2023).

Dia menyampaikan, pihaknya akan lebih fokus dalam upaya pencegahan hingga penanganan darurat bencana hidrometeorologi kering, mulai dari antisipasi kebakaran hutan dan lahan hingga kekeringan akibat faktor cuaca.

Sebab, berdasarkan proyeksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi kejadian karhutla akan lebih besar dari tiga tahun terakhir.

Adapun menurut data sementara per 1 Juni 2023, sudah ada 112 kejadian karhutla di Indonesia.

Baca juga: Titik Api Mulai Bermunculan, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Sementara itu,  tujuh wilayah akan mendapat perhatian khusus dari BNPB, meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur.

Hingga saat ini, status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi tersebut per 29 Mei 2023.

"Diprediksi potensi kejadian karhutlanya lebih besar dari tiga tahun terakhir,” tuturnya.

Suharyanto menilai, ketujuh provinsi prioritas itu memang menjadi langganan bencana karhutla setiap tahun.

Baca juga: Ditangkap, Pelaku Karhutla di Dumai Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Oleh sebab itu, mantan Pangdam V Brawijaya itu akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan karhutla berjalan dengan baik sehingga dampak terburuk dapat diminimalisir.

Sebelumnya, BNPB juga telah mendukung operasi penanganan karhutla di Bumi Lancang Kuning dengan menyiagakan helikopter untuk patroli hingga water boombing.

Di sisi lain, BNPB bersama BRIN, BMKG, dan TNI juga mengupayakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com