Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Dimarahi Emak-emak Saat Pandemi, Ganjar Dapat Ide Bantu Promosikan UMKM

Kompas.com - 03/06/2023, 21:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari PDI-P Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya yang pernah dimarahi ibu-ibu saat pandemi Covid-19.

Ketika itu, para pedagang kecil tidak bisa berjualan karena Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP melakukan penertiban dalam rangka pembatasan sosial di masa pendemi Covid-19

"Ketika pandemi banyak usaha kecil enggak bisa jualan. Di pinggir jalan disuruh berhenti sama Satpol PP. Saya dimarahin emak-emak," ujar Ganjar saat berdialog dengan para influencer, Tiktoker, Gen di Famouz Cafe, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (3/6/2023).

Dari pengalaman itu, Ganjar akhirnya menggunakan media sosial pribadinya untuk mempromosikan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat yang terdampak pandemi.

"Di situlah awal mula dari Lapak Ganjar. Seseorang bertanya kepada saya, 'Mas itu followers sudah 5 juta, kenapa enggak dipakai untuk nge-push produk'," katanya.

 Baca juga: PAN Ditawari PDI-P Dukung Ganjar, Zulhas: Kami Hormati Tawaran Itu, tapi...

"(Saya tanya) Gimana caranya? '(Pakai) hashtag aja, biar masuk ke situ. Nanti kita kalau cari produknya akan ketemu'. 'Ya udah, kasih hashtag apa ya untuk jualan?' Di situ ide saya Lapak Ganjar. Lapaknya Pak Ganjar," ujar Ganjar lagi.

Kader PDI-P ini pun mengatakan bahwa sambutan masyarakat begitu luar biasa.

Oleh karena itu, ia bersama tim memutuskan untuk melakukan pemilihan lapak yang aman dipromosikan di medsos Ganjar.

"Akhirnya setiap minggu kita potong-potong, setiap weekend saya jualan kasih tema. Nah nanti yang bagus kita repost," kata Ganjar.

"Saya tidak menduga dunia digital itu menarik. Tiba-tiba ada perempuan setengah baya, dia jualan terus bangkrut, stres. Dan dia punya inisiatif beralih ke produk yang lain, dia buat masker, dia buat topi, dia buat tas," ujarnya lagi.

Baca juga: Pesan Ganjar pada Gen Z Cirebon: Bikin Karya yang Punya Nilai Lebih dari Sampah

Saat itu, Ganjar mengatakan, momentum semua orang belanja online. Sehingga perempuan setengah baya itu pun mendapat keuntungan yang besar.

"Momentum itu ada untuk jualan, maka dari bangkrut, penjualan naik ke 300 persen. Itu pertama kali," kata Ganjar.

Kemudian, ada kisah pengusaha keramik gelas yang hampir guling tikar karena produk seharga Rp 12.000-14.000 miliknya tidak laku di pasaran.

Ia memberikan solusi agar pengusaha itu melakukan riset dan membaca keinginan pasar masa kini.

"Akhirnya, dia tunjukkan desain-desain baru sesuai dengan maunya pasar, macam-macam. Yang terjadi kita promosikan dan orang ikutan, dan memang produknya bagus banget," ujar Ganjar.

"Dia sekarang jual Rp 120 ribu, lakunya kaya kacang goreng. Satu teko dengan desain khusus 'saya ambil 4 dong, ternyata harganya Rp 1,5 juta’. Keren loh jadi menambah nilai," katanya lagi.

Baca juga: Ganjar Singgung Pertemuan Megawati dan PAN: Tak Sekadar Bicara Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com