Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 14:30 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku, serius mendorong agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa berpasangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

Menurutnya, wacana itu muncul dalam rapat internal PAN yang digelar Selasa (23/5/2023) pekan lalu.

“Itu salah satu opsi, untuk menawarkan calon yang bisa dipilih oleh rakyat dan itu bagus juga ketua umum parpol maju sebagai wujud kaderisasi dan memperkaya pilihan rakyat,” ujar Yandri pada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: PPP Sebut Masih Ada Kemungkinan Golkar dan PAN Dukung Ganjar Capres

“Artinya poros itu kami munculkan dengan serius dengan harapan bisa terwujud,” sambung dia.

Ia mengklaim bahwa bila perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu digabungkan, maka sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold 20 persen.

Adapun berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada saat itu, Golkar memperoleh 17.229.789 suara atau sekitar 12,31 persen. Sementara PAN meraih 9.572.623 suara atau 6,84 persen.

Meski demikian, Yandri mengaku, Zulhas belum diajak berbicara serius mengenai hal ini. Ia pun akan mengembalikan keputusan akhir kepada Zulhas setelah ada pembahasan yang lebih serius.

“Karena Rakernas sudah memberikan mandat penuh pada Bang Zul untuk menentukan siapa capres-cawapres yang akan diusung PAN, termasuk paket ini apakah direstui beliau atau tidak,” ucap dia.

Ia menambahkan, munculnya opsi untuk memasangkan Zulhas dengan Airlangga, lantaran PAN sudah pernah memiliki sejarah untuk mengusung kadernya sendiri di pemilu sebelumnya.

Baca juga: PAN Masih Yakin Dorong Erick Thohir Jadi Cawapres meski Elektabilitasnya Kecil

Misalnya pada 2004, PAN bersama tujuh parpol lainnya mengusung pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai capres-cawapres. Ada enam pasang capres-cawapres yang mencalonkan diri pada saat itu, mengingat syarat ambang batas presidential threshold yang hanya 5 persen.

Sementara, pada 2014, PAN memasangkan ketua umumnya, Hatta Rajasa dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

“Jadi PAN sudah memulai sebenarnya kader-kader kita tampilkan sebagai kandidat dalam pilpres,” imbuh dia.

Baca juga: Zulkifli Hasan Dipanggil ke Istana, PAN: Bang Zul Sekarang Menteri yang Paling Dekat Jokowi

Sebelumnya, Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengakui bahwa opsi pengusungan Airlangga-Zulhas memang tengah dijajaki.

Namun, ia mengklaim bahwa sampai saat ini Partai Golkar masih belum menentukan sikap politiknya untuk menghadapi Pilpres 2024.

Artinya, semua kemungkinan masih terbuka karena mandat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar mengamanatkan Airlangga maju sebagai capres atau cawapres pada kontestasi elektoral mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi Online

Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi Online

Nasional
Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Nasional
Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat 'Whoosh' yang Baru Diresmikan

Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat "Whoosh" yang Baru Diresmikan

Nasional
Mendagri Lantik Agus Fatoni jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Mendagri Lantik Agus Fatoni jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Nasional
Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai 'Whoosh'

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai "Whoosh"

Nasional
KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

Nasional
Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Nasional
KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

Nasional
Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Nasional
Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Megawati: Yang Ngomong Siapa, Kok Aku Ketumnya Enggak Ngerti?

Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Megawati: Yang Ngomong Siapa, Kok Aku Ketumnya Enggak Ngerti?

Nasional
Memaknai Ulang Kesaktian Pancasila

Memaknai Ulang Kesaktian Pancasila

Nasional
Ultimatum KPK ke Pegawai Kementan yang Musnahkan Dokumen: Itu Masuk Tipologi Korupsi

Ultimatum KPK ke Pegawai Kementan yang Musnahkan Dokumen: Itu Masuk Tipologi Korupsi

Nasional
Ketum PBNU: Soal Politik Kita Tunggu Rais Aam

Ketum PBNU: Soal Politik Kita Tunggu Rais Aam

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Proses Hukum Dinilai Belum Sentuh Pimpinan Para Pelaku

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Proses Hukum Dinilai Belum Sentuh Pimpinan Para Pelaku

Nasional
Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com