Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berry Manurung
Penulis

Hobi nulis di berbagai media daring nasional dan lokal. Penulis dua buah buku yaitu Nulis Aja Kok Repot dan Daya Ungkit Bonus Demografi Indonesia. 

Memahami Pikiran dan Tindakan Tidak Lazim Sarwono Kusumaatmadja

Kompas.com - 29/05/2023, 15:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Para tokoh tersebut bersama senior advisor Bappenas Dr. Bambang Wasito Adi dan beberapa tokoh nasional lainnya mengadakan training of trainer capacity building untuk meningkatkan kapasitas sukarelawan dalam memahami tantangan bonus demografi.

Pelatihan itu diharapkan mendorong setiap provinsi memiliki rencana strategis dalam menghadapi bonus demografi sehingga dapat meningkatkan produktivitas warga. Dengan begitu, bangsa kita lolos dari middle income trap.

Brasil dan Afrika Selatan gagal memanfaatkan momentum bonus demografi. Saat ini, program yang diinisiasi yayasan tersebut sudah dilaksanakan di Karang Anyar dan Solo.

Pada kesempatan lain, pada masa sulit pandemi September 2020, saya bersama beberapa teman melalui komunitas yang berfokus pada isu bonus demografi, juga pernah mengundang Sarwono Kusumaatmadja dalam seminar daring. Lagi-lagi beliau menyampaikan pemikiran dan daya kritis tak lazim yang jarang disuarakan.

Ia meneropong, hari ini dan masa depan, Indonesia akan mengalami krisis pangan, pengangguran dan kesehatan masyarakat.

Argumentasinya, jika bangsa kita ingin mengoptimalkan potensi bonus demografi, maka harus memiliki skala prioritas, yaitu pendidikan dan pelatihan, energi, ketahanan pangan, air, dan kesehatan masyarakat.

Ia juga mengingatkan, dunia pada masa depan akan mengalami siklus iklim yang sulit di prediksi. Iklim akan menjadi tantangan global sehingga dibutuhkan kebijakan progresif mulai saat ini.

Indonesia punya daya tawar kuat karena posisi strategis hutan tropis gigantis yang menyokong oksigen penduduk global. Kita juga bisa menyaksikan sekarang bagaimana iklim sukar diramalkan.

Perubahan cuaca ekstrem pada beberapa negara telah menelan korban jiwa dan memengaruhi produksi pertanian karena gagal panen.

Pada masa depan, jika bangsa kita tidak bersiap dan memiliki visi dalam menanggulangi serta tidak mampu membangun aliansi dunia yang peduli akan hal tersebut, bukan tidak mungkin, bangsa kita akan menjadi target eksploitasi bangsa lain karena tidak mampu mengelola tantangan tersebut.

Negara hanya akan sekadar menjadi periuk politikus dan pejabat kerah putih yang korup. Minus cakrawala wawasan memahami geopolitik dan geostrategis global saat ini.

Dengan mempertimbangkan buah pikiran, gagasan, dan tindakannya dalam mendorong publik dan pemerintah agar visioner dalam menghadapi sekelumit permasalahan nasional dan global, rasanya gelar kepahlawanan kepada duo Kusumaatmadja pantas disematkan.

Gelar itu akan menjadi inspirasi dan mendorong para elite, politisi, dan khususnya lagi generasi muda lebih tajam meneropong isu global sekaligus produktif dengan bergotong royong melahirkan terobosan berdaya sehingga tidak hanya menjadi sekadar follower atau malah bersifat partisan.

Indonesia membutuhkan jutaan bunga Kusuma agar mengharumkan bangsa kita dengan terobosan serta prestasi di kancah nasional sekaligus internasional. Selamat jalan, Pak Sarwono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com