JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengatakan, satu jemaah haji yang tewas pada masa operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah atau tahun 2023 sudah dimakamkan di Al Baqi, Madinah, Arab Saudi.
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama Ramadhan Harisman mengungkapkan, jemaah itu bernama Suprapto Tarlim Kerto Wijoyo.
Ia wafat pada 25 Mei 2023 di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
"Sesuai ketentuan, almarhum akan dibadalhajikan. Almarhum juga sudah disalatjenazahkan di Masjid Nabawi usai shalat Jumat kemarin dan dimakamkan di Baqi," kata Ramadhan dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Kemenag Umumkan 1 Jemaah Haji Meninggal Dunia, 21 Orang Dirawat di Madinah
Ramadhan menyampaihan bahwa almarhum Suprapto Tarlim Kerto Wijoyo tergabung dalam kloter III Embarkasi Solo (SOC) berasal Demak, Jawa Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Ramadhan menyampaikan, ada 21 jemaah di Madinah yang sedang mendapat perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah ataupun Rumah Sakit Arab Saudi.
"Sebanyak 13 jemaah dirawat di KKHI Madinah, 8 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah," ujar dia.
Ramadhan pun mengimbau para jemaah, khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang.
Apalagi, menurut dia, saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 39-40 derajat celcius.
"Bagi jemaah lansia, jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah. Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan ikut salat berjemaah di Masjid Nabawi. Jemaah juga bisa menunaikan salat di hotel, untuk menghindari kelelahan," kata dia.
Baca juga: Kemenag Buka Hotline Pengaduan Terkait Layanan Haji, Sertifikasi Halal, dan Pernikahan
Dia juga kembali mengingatkan jemaah bila ingin beribadah di Masjid Nabawi untuk tetap memperhatikan sejumlah hal.
Pertama, jemaah diimbau mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi, memberi tahu dan catat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan.
Para jemaah juga diimbau mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah serta tidak saling tukar-menukar gelang dengan jemaah lainnya.
Ramadhan menambahkan, jemaah diminta selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh mengingat saat ini cuaca di Tanah Suci sedang panas.
Jika kehilangan alas kaki, para jemaah diminta menghubungi petugas yang ada di sekitar jemaah.
"Selalu bawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Minum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh," tutur dia.
Baca juga: Menengok Kondisi Asrama Haji Cipondoh yang Bikin Wali Kota Tangerang Ngamuk...
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dilakukan dalam 2 gelombang.
Gelombang pertama pada 23 Mei, sehari berikutnya jemaah diberangkatkan secara bertahap ke Madinah untuk menjalani arbain atau shalat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.
Sementara itu, jemaah gelombang kedua masuk asrama mulai 7 Juni 2023, dan secara bertahap diberangkatkan ke Jeddah mulai 8 Juni 2023.
Semua jemaah haji, kata Akhmad, akan transit terlebih dahulu di asrama haji.
Kemudian jemaah akan dilakukan cek kesehatan, pemberian gelang identitas, pemberian paspor, visa dan tiket pesawat, serta pemberian living cost. Tahun ini jemaah menerima living cost sebesar 750 riyal.
Selanjutnya, jemaah akan diberangkatkan ke Arab Saudi dengan menggunakan dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.