JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi, Anindia Yandirest Ayunda Fadli atau Nindy Ayunda memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Jumat (26/5/2203).
Nindy datang untuk memenuhi panggilan sebagai saksi di kasus dugaan membantu menyembunyikan tersangka kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal Dito Mahendra.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Nindy Ayunda hadir di lokasi pukul 11.09 WIB didampingi kuasa hukumnya. Ia terlihat mengenakan pakaian berwarna putih.
Setibanya di lokasi, Nindy tidak banyak bicara. Pelantun "Untuk Sahabat" ini hanya menegaskan kesiapan untuk menjalani pemeriksaan.
"Siap Insya Allah," kata Nindy Ayunda saat ditanyakan kesiapan menjalani pemeriksaan, Jumat.
Baca juga: Bareskrim Periksa Adik Nindy Ayunda Terkait Kasus Senpi Ilegal Dito Mahendra
Terpisah, kuasa hukum Nindy Ayunda juga memastikan kliennya siap untuk diperiksa oleh penyidik Bareskrim.
"Nanti materinya apa setelah pemeriksaan," kata kuasa hukum Nindy.
Diketahui, Dito Mahendra menjadi buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 4 Mei 2023 atau selang beberapa waktu ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senpi ilegal.
Setelah kasus kepemilikan senpi ilegal dikembangkan, penyidik membuat laporan model A terkait kasus dugaan menyembunyikan tersangka Dito Mahendra.
Kasus tersebut kini telah naik ke tahap penyidikan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor: LP/A/5/V/2023/SPKT.DITTIPIDUM/BARESKRIM POLRI tanggal 20 Mei 2023.
Baca juga: Bareskrim: 5 Pembantu Dito Mahendra Diamankan untuk Dimintai Keterangan sebagai Saksi
Terkait perkata tersebut, Polri melayangkan panggilan pemeriksaan kepada Nindy Ayunda selaku kekasih Dito pada Jumat (26/5/2023) di Bareskrim Mabes Polri.
"Kita agendakan hari Jumat untuk perkara 221 KUHP," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi, Selasa (23/5/2023).
Menurut Djuhandhani, panggilan itu merupakan panggilan pertama Nindy Ayunda sebagai saksi dalam kasus dugaan menyembunyikan tersangka.
Diketahui, Dito Mahendra telah ditetapkan tersangka berdasarkan gelar perkara pada 17 April 2023.
Dito Mahendra dijerat Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur soal kepemilikan senjata api.
Ia diduga telah melakukan tindak pidana tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak.
Baca juga: Babak Baru Kasus Dito Mahendra, Polisi Duga Nindy Ayunda Bantu Pelarian
Temuan senpi ilegal milik Dito berawal ketika KPK menemukan 15 pucuk senjata api dalam operasi penggeledahan di rumah dan kantor pengusaha itu yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (13/3/2023).
Penggeledahan dilakukan terkait penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.
Senjata hasil penggeledahan di rumah Dito Mahendra itu kemudian diserahkan ke Polri untuk didalami. Hasilnya, ada sembilan senpi ilegal.
Sembilan senpi itu adalah pistol Glock 17, Revolver S&W, pistol Glock 19 Zev, pistol Angstatd Arms, senapan Noveske Refleworks, senapan AK 101, senapan Heckler and Koch G 36, pistol Heckler and Koch MP 5, dan senapan angin Walther.
Baca juga: Bareskrim Akan Panggil Nindy Ayunda Terkait Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal Dito Mahendra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.