Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsul Sani Sebut KIB Bakal Bubar Sendiri Jika Beda Paslon yang Didukung

Kompas.com - 24/05/2023, 19:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bubar dengan sendirinya apabila tiap partai dalam koalisi saling berbeda dalam pengusungan pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikannya ketika ditanya anggota KIB yang tampak berjalan sendiri dalam memberikan dukungan terhadap calon presiden (capres) tertentu.

"Saya kira kan gini, enggak perlu lah, ini kan kayak koalisi itu sesuatu yang formal, permanen gitu ya," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

"Jadi kalau kemudian masing-masing nanti ternyata putusan paslonnya berbeda-beda, ya enggak usah perlu ada pernyataan formal, bubar pun dengan sendirinya koalisi itu akan berakhir," tambah dia.

Baca juga: Zulhas soal Nasib KIB: 2 Pekan Ini Ada Titik Terang

Kendati begitu, dia mengatakan, PPP tetap menunggu sikap dari Golkar dan PAN sebagai bagian dari KIB.

Apalagi, Arsul mengatakan bahwa ada komunikasi Golkar dan PAN dengan PDI-P, termasuk dengan Ganjar Pranowo yang merupakan bakal calon presidennya.

"Ya, nanti kita tunggu lah (hasil komunikasi), kita lihat," tutur Arsul.

"Apakah keputusannya sama atau tidak sama (dukungan calon), itu yang nanti akan menentukan status KIB, sudah gitu aja," imbuh Wakil Ketua MPR ini.

Baca juga: Ancaman PPP Keluar dari KIB Setelah Pertemuan dengan Jokowi

Diberitakan sebelumnya, PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar dan PAN. Koalisi ini dideklarasikan oleh para ketua umum partai, pada Juni tahun lalu.

Belakangan, PPP membangun kerja sama politik dengan PDI-P dengan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres untuk Pemilu 2024.

Sementara itu, hingga kini Partai Golkar dan PAN belum menentukan arah dukungannya terhadap calon presiden tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com