Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas soal Nasib KIB: 2 Pekan Ini Ada Titik Terang

Kompas.com - 12/05/2023, 17:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan buka suara soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dikabarkan goyah karena dua partai politik di dalamnya, yaitu PPP dan Golkar, terindikasi berbeda dukungan.

Menurut dia, nasib KIB akan ditentukan dalan waktu tak terlalu lama.

"Mengenai koalisi sekarang berproses. Memang, saya tidak suka bicara dan tidak suka pertemuan-pertemuan yang dipublikasikan sampai waktunya jelas," ujar Zulhas di kantor KPU RI, Jumat (12/5/2023).

"Mudah-mudahan 2 minggu ini, saya kira, sudah ada titik terang," ia menambahkan.

Baca juga: Rommy: KIB Auto Bubar jika PAN dan Golkar Tidak Ikut PPP Soal Capres

Zulhas mengeklaim bahwa KIB masih solid, meski PPP telah meneken kerja sama politik dengan PDI-P dan sepakat dengan partai berlogo banteng itu untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa kali terlibat wacana pembentukan "Koalisi Besar" bersama Gerindra dan PKB.

Baca juga: Golkar-PKB Gencar Bangun Koalisi Besar, Airlangga Pastikan KIB Masih Solid

"Pertemuan tidak semuanya diketahui teman-teman media. (Dinamika politik) terus berproses dan hari-hari ini memang lebih intens," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, kembali mengungkap potensi bubarnya KIB.

Menurut mantan terpidana korupsi itu, KIB dipastikan akan bubar jika sudah tidak saling sepaham terkait pengusungan calon presiden maupun calon wakil presiden.

Baca juga: Golkar-PKB Gencar Bangun Koalisi Besar, Airlangga Pastikan KIB Masih Solid

Meski demikian, Rommy--sapaan akrabnya--mengaku optimistis salah satu parpol di KIB akan ikut bergabung dengan PPP mengusung Ganjar. Dalam hal ini, ia melihat kemungkinan PAN ikut mengusung Ganjar.

Hal itu dilihat dari kedekatan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo dalam beberapa waktu terakhir, terlepas dari jabatan Zulhas sebagai Menteri Perdagangan.


Bahkan, PAN kerap menyebut nama Ganjar untuk dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang digadang-gadang ingin diusung menjadi kandidat RI-2.

Sementara Golkar, menurutnya, hingga kini masih terus memperjuangkan agar Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto, dapat ikut berkontestasi di Pilpres 2024.

Baca juga: Zulhas Siapkan Karpet Biru jika Murad Ismail Mau Masuk PAN

Sehingga, partai berlambang pohon beringin itu masih melakukan manuver dengan mendekati sejumlah parpol, seperti yang terlihat saat Airlangga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.

Demokrat sendiri telah membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Di sisi lain, hubungan Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang telah berkoalisi dengan Partai Gerindra, kian menguat. Kedua partai itu sebelumnya telah sepakat untuk memotori pembentukan koalisi besar.

Dalam hal ini, Rommy mengaku mendapat informasi dari Nusron Wahid, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar sekaligus utusan tim pemenangan koalisi besar, bahwa Golkar ingin mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com