Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia-Papua Nugini Perkuat Kerja Sama Promosikan Kekayaan Budaya 2 Negara

Kompas.com - 23/05/2023, 16:04 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Papua Nugini guna meningkatkan hubungan kerja sama, khususnya bidang perdagangan dan investasi.

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kesempatan yang berharga untuk memperkuat ikatan budaya antara Indonesia dan Papua Nugini.

“Melalui kerja sama yang erat dalam bidang seni, budaya, dan pariwisata, kita dapat memperkaya dan mempromosikan kekayaan budaya kita kepada dunia,” jelasnya di Bali, Senin (22/5/2023).

Fadli menjelaskan, selain membahas kerja sama bilateral, pertemuan itu juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Bali melalui kunjungan ke Museum Rudana.

Baca juga: Hadiri Sidang APA, BKSAP DPR Suarakan Mitigasi Perubahan Iklim dan Transisi Energi

Museum Rudana merupakan museum yang menampilkan koleksi seni dan budaya Indonesia yang kaya dan beragam di Ubud, Gianyar, Bali.

Politisi dari fraksi Partai Gerindra itu juga mengatakan, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini telah terbangun baik sejak 1975.

Oleh karena itu, pertemuan kali ini dilakukan dengan pendekatan soft diplomacy melalui pertunjukan kebudayaan dan cultural lunch yang digelar di Museum Rudana Bali.

Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana mengatakan, pertemuan bilateral kali ini menjadi wadah penting bagi kedua negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terlebih dalam bidang seni dan budaya.

“Kami dapat memperkuat kerja sama dan memperluas peluang bisnis serta pertukaran budaya antara Indonesia dan Papua Nugini,” jelasnya melansir dpr.go.id, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Wakil Ketua BKSAP DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Swiss

Politisi Partai Demokrat itu berharap, pertemuan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini dapat memperkuat hubungan budaya dan diplomasi antara kedua negara.

“Kerja sama yang erat dan pertukaran budaya yang berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat dan saling menguntungkan bagi masyarakat kedua negara,” katanya.

Selain membahas kerjasama bilateral, acara tersebut juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Bali melalui kunjungan ke Museum Rudana.

Turut hadir dalam pertemuan itu perwakilan Parlemen Papua Nugini, di antaranya Kala Aufa, Robert Masiboda, dan Christopher Aburu.

Baca juga: Wakil Ketua BKSAP DPR Sebut Generasi Muda Punya Peluang Besar Duduki Kursi Parlemen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com