JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis perempuan Irma Natalia Hutabarat resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia kemudian membeberkan alasan utamanya memilih gabung dengan partai yang dipimpin Giring Ganesha tersebut.
Menurutnya, dari sekian banyak partai politik (parpol) di Indonesia, hanya PSI yang berani mengusung dan menggencarkan isu antikorupsi.
"Apa yang bisa dilakukan di PSI? Satu-satunya partai yang mau mengusung isu antikorupsi," ujar Irma Hutabarat di Kantor Dewan Perwakilan Partai (DPP) PSI, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).
Ia mengatakan, saat ini seluruh kader PSI belum ada yang terjerat kasus korupsi.
Oleh karena itu, Irma Hutabarat yakin untuk menggaungkan isu antikorupsi bersama PSI.
Baca juga: Aktivis Irma Hutabarat Gabung ke PSI, Jadi Caleg di Dapil Sumut II
Irma juga mengatakan, partai politik (parpol) yang mengusung antikorupsi memang tidaklah sedikit, tetapi hanya sebatas slogan saja.
"Tadi, kalau kamu bilang ada partai politik yang antikorupsi, mungkin sebagai slogan iya, tapi kalau kenyataan?" kata Irma Hutabarat.
"Paling tidak untuk perjuangan antikorupsi dan saya pikir PSI adalah tempatnya," ujarnya lagi.
Irma diketahui sempat disebut sebagai ikon antikorupsi di PSI. Menanggapi hal tersebut, Irma yakin jika ia benar-benar menjadi ikon antikorupsi, PSI akan menjadi partai yang paling maju.
"Kalau saya dijadikan ikon antikorupsi berarti partai ini harusnya jadi partai yang paling maju di Indonesia. Kenapa? Karena kita tahu bahwa akar masalah masyarakat ini korupsi," katanya.
Baca juga: Profil Irma Hutabarat, Aktivis yang Hadiri Wisuda Brigadir J
Sebelumnya, Irma Hutabarat diperkenalkan sebagai kader PSI bersama dengan mantan Direktur Televisi Republik Indonesia (TVRI) Helmy Yahya.
Irma bersama Helmy Yahya bakal maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) di daerahnya masing-masing.
“Saya ditempatkan di Sumatera Utara II, di kampung halaman saya,” kata Irma Hutabarat.
Adapun dapil Sumatera Utara II meliputi Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunung Sitoli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias, Labuhan Batu, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Humbang Hasundutan dan Samosir.
Sementara itu, Helmy Yahya bakal maju di Sumatera Selatan (Sumsel) I meliputi Kabupaten Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, Kota Palembang, Kota Lubuk Linggau, dan Musi Rawas Utara.
Baca juga: Irma Hutabarat: Tak Masuk Akal Putri Diperkosa, dari Sisi Relasi Kuasa maupun Karakter Brigadir J
Keduanya juga didaulat menjadi anggota Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sekaligus Juru Bicara (Jubir) PSI.
Sebagai informasi, Irma Hutabarat merupakan salah satu pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW).
Ia mengawali kariernya di stasiun televisi swasta sebagai pembawa acara dan jurnalis pada 2000.
Irma Hutabarat juga pernah menjadi pembawa acara di program Today's Dialogue Metro TV.
Memiliki jiwa sosial yang tinggi, Irma belakangan mendirikan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan nama Ice on Indonesia (Institute of Civic Education on Indonesia).
Melalui LSM itu, Irma Hutabarat membantu pengurusan Asuransi Kesehatan untuk Warga Miskin (Askeskin).
Baca juga: Aktivis Irma Hutabarat Hadiri Wisuda Brigadir J, Ungkap Cita-cita Mendiang Usai Dapat Gelar Sarjana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.