Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dinilai Cermat Tak Beri Sanksi Gibran yang Bertemu Prabowo

Kompas.com - 22/05/2023, 19:16 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak menjatuhkan sanksi terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai penuh perhitungan.

Penyebabnya adalah PDI-P dianggap bisa membaca keadaan jika menjatuhkan sanksi kepada Gibran justru bisa menjadi bumerang bagi mereka, di tengah upaya menggalang dukungan menjelang pemilihan presiden (Pilpres 2024) mendatang.

"DPP PDI-P berhitung betul pengaruh politik akan mungkin muncul apabila memberikan sanksi keras terhadap Gibran," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Menurut Bawono, DPP PDI-P juga memperhitungkan pengaruh politik Gibran dan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Jawa Tengah.

Baca juga: Pesan Megawati ke Gibran Tanggapi Dansa Politik, Silence Is Golden

Bahkan Gibran pun digadang-gadang dipersiapkan untuk menduduki posisi Gubernur Jawa Tengah di masa mendatang.

Maka dari itu Bawono menilai pemanggilan yang dilakukan DPP PDI-P terhadap Gibran adalah bentuk keresahan partai atas manuver politik Prabowo yang diusung sebagai bakal capres oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Di samping itu, pertemuan Prabowo dan Gibran atau anggota keluarga lain Presiden Joko Widodo bukan kali ini saja terjadi.

Menurut Bawono, pertemuan antara Prabowo dan para anggota keluarga Presiden Joko Widodo beberapa kali terjadi.

Baca juga: Hasto Ingatkan Pesan Megawati ke Gibran: Banyak yang Dansa Politik

Contohnya seperti pada Januari 2023 lalu ketika Prabowo bertemu dan berdialog dengan Gibran dan menantu Jokowi yang juga Wali Kota Medan, Bobbi Nasution.

"Hal ini bisa menggambarkan kedekatan emosional antara Prabowo dan keluarga besar Presiden Joko Widodo," ucap Bawono.

Pertanda lainnya yang patut disimak menurut Bawono adalah ketika anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, mengenakan kaus bergambar Prabowo Subianto saat mengisi sebuah siniar (podcast) yang ditayangkan di situs YouTube.

Di sisi lain, kata Bawono, Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan juga mengikuti keputusan partai yang memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Baca juga: Usai Pertemuan Gibran-Prabowo, PDI-P Arahkan Kepala Daerah Terima Tamu di Kantor Pemerintah

 

Akan tetapi, Bawono menilai Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan juga memiliki kepentingan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir. Terutama tentang keberlanjutan sejumlah program yang diluncurkan dalam 2 periode pemerintahannya.

"Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam hal bakal calon presiden mendatang tidak sama dengan pilihan politik dari PDI-P," ucap Bawono.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya tidak memberikan sanksi pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal pertemuan dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2023) pekan lalu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com