Sayangnya, kasus pemerkosaan itu tidak diakui oleh pemerintah. Di sisi lain, Radhika bersikukuh menyatakan ada pemerkosaan.
"Pemerintah Indonesia yang ketika itu Menlu (Menteri Luar Negeri) adalah Pak Hassan Wirajuda, menolak. (Dia mengatakan), 'Tidak, kami tidak, tidak ada itu perkosaan. Tidak ada perkosaan. Itu semua adalah bohong'," kenang Ita.
Polemik juga terjadi di Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk oleh Komnas HAM. Beberapa anggota TGPF memintanya membuka data korban, termasuk namanya, untuk proses verifikasi.
Namun, Ita menolak karena masih banyak korban yang trauma dan tidak mau bersaksi. Ia khawatir, membuka nama korban justru akan menambah daftar panjang orang terbunuh, sama kasusnya seperti Ita Martadinata.
Akhirnya, Saparinah menyatakan, korban rudapaksa tidak harus bersaksi. Sebagai gantinya, pendamping yang merupakan saksi korban bisa bersaksi.
Baca juga: Fransisca, Gadis Cilik Korban Pemerkosaan Mei 1998 dan Cerita yang Kian Terkubur
Namun sebulan kemudian, Ita keluar tadi TGPF karena mendapatkan tekanan yang begitu besar dari para militer yang menjadi anggota TGPF agar mau menunjukkan korban.
"(Mereka menyatakan), kalau tidak ada korban, tidak ada perkosaan. Itu Pak Da'i Bachtiar, ngotot bener. Saya bilang, Tidak. (Tapi dijawab), 'kalau begitu kamu bohong'. Saya bilang, saya lebih baik dikatakan bohong karena saya melindungi korban," jelasnya.
Tidak heran, terjadi perbedaan data korban. Menurut data Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk kala itu, korban pemerkosaan mencapai 66 orang.
Namun, data Tim Relawan untuk Kemanusiaan mencatat korban pemerkosaan mencapai 165 orang. Belum lagi dihitung dari para korban yang akhirnya meninggalkan Indonesia dan menetap di luar negeri.
Hingga saat ini, kasus pemerkosaan massal pada Mei 1998 tetap menjadi misteri. Pelaku atau dalang di balik peristiwa tersebut belum terungkap hingga 25 tahun kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.