Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bacakan 3 Kesimpulan KTT Ke-42 ASEAN, dari Human Trafficking hingga Konflik Myanmar

Kompas.com - 11/05/2023, 14:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membacakan tiga kesimpulan di penghujung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang berakhir pada hari ini, Kamis (11/5/2023).

Ketiga kesimpulan itu dibacakannya dalam sesi konferensi pers bersama media di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Poin pertama kesimpulan perihat pentingnya para pemimpin negara-negara ASEAN untuk memperhatikan kepentingan masyarakat.

"Adapun beberapa kesimpulan penting dari KTT ini adalah, yang pertama, hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders," ujar Jokowi dilansir siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis siang.

"Termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia (human trafficking). Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya," lanjutnya.

Baca juga: ASEAN Deklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal Lewat KTT

Kesimpulan kedua yakni perihal konflik bersenjata di Myanmar yang tak kunjung berakhir.

Jokowi menegaskan bahwa pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.

Selain itu, five point concensus atau lima poin kesepakatan yang sebelumnya sudah disepakati oleh pemimpin ASEAN diharapkan mampu diimplementasikan lewat pendekatan inklusif oleh semua negara ASEAN.

"Karena (dalam hal ini) kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan," tegas Jokowi.

Jokowi menuturkan, Indonesia siap berbicara dengan siapa pun, termasuk dengan junta militer Myanmar dan seluruh stakeholder negara tersebut untuk kepentingan kemanusiaan.

"Dan yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," tegas Jokowi lagi.

"Sehingga saya tadi menyampaikan di pertemuan bahwa kesatuan ASEAN sangat penting. Tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN," lanjutnya.

Jokowi juga meyakini bahwa tidak ada satu pun negara ASEAN yang menginginkan perpecahan tersebut.

Baca juga: Hari Kedua KTT di NTT, Pemimpin ASEAN Kenakan Tenun Songke Asli Manggarai

Oleh kerana itu, Jokowi mengingatkan agar tidak ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar.

"Kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi," tutur Jokowi.

Sedangkan, kesimpulan yang ketiga terkait penguatan kerjasama ekonomi .

Terkait itu, Jokowi menyebut ASEAN telah bersepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia, sehingga dalam hal tersebut hilirisasi industri menjadi kunci.

"Selain itu implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat," kata Jokowi.

"Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com