Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Dikunjungi Prabowo, Airlangga, dan Cak Imin, Mengapa?

Kompas.com - 08/05/2023, 06:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, sepekan terakhir menerima kunjungan para tokoh sentral "Koalisi Besar".

Pada Selasa (2/5/2023), JK disambangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dua hari berselang, giliran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertamu ke rumahnya. Sabtu (6/5/2023), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sowan ke kediamannya.

Analis politik Universitas Paramadina, Gun Gun Heryanto, menganggap ada alasan tersendiri JK menjadi magnet tokoh-tokoh politik papan atas seperti tiga nama itu. Menurutnya, JK tak bisa dinafikan.

Baca juga: Ketidaksukaan JK hingga Paloh atas Sikap Jokowi Endorse Capres-Cawapres Tertentu

"Jusuf Kalla itu salah satu jangkar politik tidak hanya di Golkar, karena posisinya sebagai politisi senior Golkar yang pernah menjadi ketua umum, tetapi lebih dari itu yakni JK kerap memerankan diri menjadi solidarity maker bagi beberapa kekuatan politik," ungkap Gun Gun, Minggu (7/5/2023).

"Jelang konstelasi 2024, JK dalam interpretasi saya menjadi salah satu jangkar penting juga dalam bertemunya partai-partai poros perubahan," ia menambahkan.

Nama Jusuf Kalla kadung identik dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dimotori Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, poros politik yang telah menjagokan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat capres 2024. JK sebelumnya sudah mengusulkan beberapa nama kandidat pendamping Anies.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (4/5/2023).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Namun demikian, JK dianggap tak sepenuhnya "milik" KPP. Gun Gun menilai bahwa sosok JK bisa menjadi kekuatan rujukan (referent power) bagi beberapa elite partai yang berlaga.

Para tokoh politik itu dinilai sedang melakukan persuasi kepada JK untuk membicarakan hal-hal strategis dan kesepakatan bersama sebagai antisipasi buntunya negosiasi akibat banyaknya kepentingan.

"Di fase kandidasi memperluas ruang jelajah komunikasi politik ke ragam kekuatan menjadi sangat penting, karena belum finalnya kesepakatan-kesepakatan politik yang melibatkan ragam kekuatan yang bernegosiasi," kata Gun Gun.

Baca juga: Saat Surya Paloh, JK dan Anies Minta Jokowi Netral dan Negara Tak Intervensi Pilpres 2024

"JK adalah sosok yang kerap solutif memberi ruang alternatif terbaik untuk membangun kesepakatan (the best alternative to negosiated agreement), wajar jika JK dikunjungi para elite," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com