Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2023, 06:55 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan berencana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Sugeng mengungkapkan, Paloh ingin membahas dinamika politik di Tanah Air. Paloh juga ingin Jokowi menghentikan endorse pada figur calon presiden (capres) tertentu.

Sugeng mengatakan, masukan itu juga sudah disampaikan kepada Luhut dalam pertemuan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023) siang.

“Tampaknya begitu (pesan Paloh untuk Jokowi diterima Luhut). Karena memang mereka berdua berkomitmen untuk bertemu bertiga,” kata Sugeng di Kantor Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat petang.

Baca juga: Surya Paloh Upayakan Komunikasi dengan Jokowi

Sugeng menuturkan, Paloh ingin Jokowi bersikap netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bagi Paloh, sikap Jokowi saat ini dengan menunjukkan dukungan pada capres tertentu tidak sehat untuk kontestasi elektoral mendatang.

Bagi Paloh, sebagai seorang Presiden, Jokowi adalah milik semua rakyatnya, termasuk figur-figur yang akan berkompetisi memperebutkan kursi RI-1.

“Intinya bagaimana meng-endorse satu per satu itu menurut hemat kami tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe kalau bahasa umumnya,” tutur Sugeng.

Baca juga: Tanggapi Bakal Koalisi Besar, Surya Paloh: Rakyat Melihat Sosok, Bukan Partai

Sugeng juga mengaku Paloh tak mengetahui kenapa Jokowi tidak mengundangnya dalam pertemuan dengan ketua umum partai politik (parpol) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.

Sebab, Nasdem telah bekerja sama dengan Jokowi memenangi dua kali pilpres, tahun 2014 dan 2019.

“Bukan sekadar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik, baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara dan lain sebagainya,” imbuh Sugeng.

Baca juga: Kepada Luhut, Surya Paloh Minta Agar Jokowi Setop Endorse Capres Tertentu

Diketahui, Jokowi telah mengungkapkan alasannya tak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan di Istana Merdeka.

Alasannya karena Nasdem telah membentuk koalisi sendiri yang berbeda dengan enam parpol lain yang berada di koalisi pemerintah saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Brigjen Pol Sentot Prasetyo Ditunjuk Jadi Kadensus 88 Antiteror Polri, Ini Profilnya

Brigjen Pol Sentot Prasetyo Ditunjuk Jadi Kadensus 88 Antiteror Polri, Ini Profilnya

Nasional
Debat Capres-Cawapres Diharap Mengedukasi Publik, Bukan Cuma Gimik Politik

Debat Capres-Cawapres Diharap Mengedukasi Publik, Bukan Cuma Gimik Politik

Nasional
Profil Irjen Andi Rian, Kapolda Sulsel Baru yang Pernah Jebloskan Ferdy Sambo

Profil Irjen Andi Rian, Kapolda Sulsel Baru yang Pernah Jebloskan Ferdy Sambo

Nasional
Muncul Poster Doa Prabowo-Gibran, Panglima Kembali Tegaskan TNI Dilarang Terlibat Politik Praktis

Muncul Poster Doa Prabowo-Gibran, Panglima Kembali Tegaskan TNI Dilarang Terlibat Politik Praktis

Nasional
Politisi PDI-P Pertanyakan Siapa Pengusul Pasal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden dalam RUU DKJ

Politisi PDI-P Pertanyakan Siapa Pengusul Pasal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden dalam RUU DKJ

Nasional
Preseden Buruk dan Kerentanan Pemilu 2024

Preseden Buruk dan Kerentanan Pemilu 2024

Nasional
PDI-P Sebut Gibran Tak Percaya Diri karena Minta Saling Sanggah dalam Debat Capres Dihilangkan

PDI-P Sebut Gibran Tak Percaya Diri karena Minta Saling Sanggah dalam Debat Capres Dihilangkan

Nasional
TKN Usul Saling Sanggah Debat Dihapus, PDI-P Wanti-wanti KPU Patuhi Aturan Main

TKN Usul Saling Sanggah Debat Dihapus, PDI-P Wanti-wanti KPU Patuhi Aturan Main

Nasional
Pakar: Saling Sanggah Saat Debat Capres Bukan untuk Menjatuhkan, Mestinya Tak Dihapus

Pakar: Saling Sanggah Saat Debat Capres Bukan untuk Menjatuhkan, Mestinya Tak Dihapus

Nasional
7 Parpol Menolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Siapa Pengusul Pasalnya?

7 Parpol Menolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Siapa Pengusul Pasalnya?

Nasional
Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim, KPK: Inilah Mafia Hukum

Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim, KPK: Inilah Mafia Hukum

Nasional
Mengurai Masalah Kesehatan yang Mengancam Anak-anak Wamena

Mengurai Masalah Kesehatan yang Mengancam Anak-anak Wamena

BrandzView
Kampanye di Lampung, Anies Janji Bangun Jalur Kereta 'Doubletrack' Kertapati-Bakauheni

Kampanye di Lampung, Anies Janji Bangun Jalur Kereta "Doubletrack" Kertapati-Bakauheni

Nasional
Helmut Hermawan Bantah Beri Rp 1 Miliar untuk Eddy Hiariej Jadi Ketum PP Pelti

Helmut Hermawan Bantah Beri Rp 1 Miliar untuk Eddy Hiariej Jadi Ketum PP Pelti

Nasional
Jadi Tersangka, Helmut Hermawan Bantah Suap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Jadi Tersangka, Helmut Hermawan Bantah Suap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com