Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Dalang Penculikan Aktivis '98? Begini Penjelasan Fadli Zon

Kompas.com - 04/05/2023, 09:27 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberi penjelasan untuk membalas isu yang kerap 'menyerang' Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setiap menjelang pilpres, yakni mengenai penculikan aktivis pada 1998 silam.

Fadli menegaskan, Prabowo tidak terlibat dalam aksi penculikan para aktivis '98 tersebut. Dia menyebut jawabannya itu juga sudah sesuai dengan hasil persidangan.

Hal tersebut Fadli sampaikan dalam program Gaspol yang ditayangkan oleh akun YouTube Kompas.com pada Rabu (3/5/2023) malam.

"Itu saya kira sudah diklarifikasi, dan sudah berkali-kali, jadi tidak ada. Semuanya sudah ada proses pengadilan dan sebagainya. Jadi sudah selesai. Iya (tidak menunjukkan keterlibatan Prabowo)," ujar Fadli.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Benarkah Prabowo Dalang Penculikan Aktivis 98?

Fadli memaparkan, sebenarnya pada awalnya kejadian itu tidak disebut sebagai penculikan, tetapi penangkapan.

Sebab, ada sejumlah aktivis yang diduga membuat bom di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

Bom itu meledak pada 18 Januari 1998. Tim Mawar pun bergerak menyusun rencana penangkapan terhadap sejumlah aktivis yang diduga terlibat dalam bom yang meledak secara tidak sengaja itu.

Adapun sembilan aktivis ditangkap oleh Tim Mawar terkait bom tersebut. Namun, sembilan aktivis itu 'dikembalikan'.

Sementara itu, ada 13 aktivis lain yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Ada dari informasi yang di rumah susun di Tanah Tinggi itu, kemudian orang-orang itu ditangkap. Kira-kira gitu," jelasnya.

Baca juga: Sebut Prabowo Figur Capres yang Dibutuhkan, Fadli Zon: Diterima Semua Pihak, Kanan dan Kiri

Lalu, Fadli juga menegaskan bahwa Prabowo tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.

Dia menyatakan tidak terlibatnya Prabowo sudah terang. Menurutnya, apa yang terjadi tidak seperti yang dituduhkan oleh sejumlah pihak kepada Prabowo.

"Mei '98 itu apa sih yang terjadi? Itu kan penembakan terhadap mahasiswa Trisakti yang sedang demonstrasi secara damai. Kemudian dari penembakan itu, empat orang gugur," kata Fadli.

"Lalu terjadi kemarahan orang-orang yang akhirnya menciptakan sebuah huru-hara, kerusuhan, pembakaran-pembakaran di mana-mana sampai tanggal 15 Mei pagi 1998," sambungnya.

Setelah itu, kata Fadli, Presiden kedua RI Soeharto memutuskan untuk mengundurkan diri.

Fadli kembali menekankan bahwa Prabowo juga tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.

Dia menilai, Prabowo justru berusaha untuk membantu meredakan kerusuhan saat itu.

Berikut sembilan aktivis yang diculik oleh Tim Mawar, tetapi dikembalikan:

1. Desmond Junaidi Mahesa
2. Haryanto Taslam
3. Pius Lustrilanang
4. Faisol Reza
5. Rahardjo Walujo Djati
6. Nezar Patria
7. Aan Rusdianto
8. Mugianto
9. Andi Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com