Lagi-lagi berkat kegigihan pokdakan dan pendampingan dari Nurkholik, komoditas pun ditambah, tak lagi hanya nila, tetapi juga lele.
"Semenjak tidak lancar suplai pakan untuk nila, akhirnya anggota pokdakan coba juga ke lele secara bertahap, karena lele pakannya bisa dari sisa rumah tangga," kata Nurkholik.
Pokdakan di Desa Pabangbon bukan satu-satunya kelompok yang Nurkholik dampingi. Ia juga bukan penyuluh kemarin sore.
Baca juga: Mentan SYL Minta Penyuluh Jadi Garda Terdepan Jaga Produktivitas di Musim Kemarau Panjang
Makan garam di dunia penyuluhan sudah Nurkholik geluti sejak 2008 sebagai Penyuluh Perikanan di Jakarta Utara (Jakut) dan lanjut di Bogor sejak 2011.
Pada 2020, ia sudah mendampingi 11 kelompok dimintakan bantuan untuk medampingi Pokdakan Perikanan Air Tawar. Kemudian pada 2021, kelompok binaan Nurkholik bertambah menjadi 13 kelompok hingga saat ini.
Penghargaan pun sudah pernah ia sabet sebagai Juara III Penyuluh Perikanan Bantu Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2018.
Upaya lelaki kelahiran Cirebon 45 tahun lalu ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Salah satu contohnya terjadi pada Pokdakan Mekar Tani di Barengkok, Bogor dengan komoditas lelenya.
Awalnya, Pokdakan Mekar Tani hanya melakukan usaha pembenihan. Selanjutnya dilakukan usaha pembesaran.
Baca juga: Mengenal Varikokel: Pembesaran Pembuluh Darah Vena di Skrotum, dari Gejala hingga Perawatannya
Kini Pokdakan tersebut merambah juga ke usaha pengolahan dan pemasaran, sehingga lengkap sudahlah dari hulu ke hilir.
"Awal hanya pembenihan dan menjual benih. Penghasilan dari menjual benih saja. Selanjutnya pembesaran juga untuk dijual dagingnya. Dan untuk pemanfaatan daging lele yang tidak terjual dibuat olahan ikan. Tentu ada peningkatan penghasilan, karena segmentasinya berkembang," jelas Nurkholik.
Belum cukup 13 kelompok, lulusan Teknologi Hasil Perikanan Institut Perikanan Bogor (IPB) ini juga ingin mengajak anak-anak muda dan mahasiswa untuk menggeluti bidang perikanan. Salah satunya bagi mahasiswa Unhas.
"Harapan saya pada pelaku usaha dan pelaku utama budi daya ikan, harapan terbesar saya adalah mereka bisa sukses dengan antusias dan semangat yang mereka miliki merupakan sumber daya yang tidak bisa tergantikan,” imbuh Nurkholik.
Baca juga: Faktor Penyebab Perubahan Potensi Sumber Daya Alam dan Penjelasannya
Ia meyakini, semangat yang besar untuk mengembangkan usaha budi daya dapat tercapai meski terdapat halangan, hambatan, rintangan sebesar apa pun.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan kepada masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.
"Penyuluhan dan pelatihan harus rutin diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat punya keahlian untuk menambah penghasilan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.