Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sulap Bekas Sawah Jadi Kolam, Penyuluh Perikanan di Bogor Bantu Pokdakan Produksi 3 Ton Nila

Kompas.com - 03/05/2023, 13:48 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Lagi-lagi berkat kegigihan pokdakan dan pendampingan dari Nurkholik, komoditas pun ditambah, tak lagi hanya nila, tetapi juga lele.

"Semenjak tidak lancar suplai pakan untuk nila, akhirnya anggota pokdakan coba juga ke lele secara bertahap, karena lele pakannya bisa dari sisa rumah tangga," kata Nurkholik.

Geluti dunia penyuluhan sejak 2008

Pokdakan di Desa Pabangbon bukan satu-satunya kelompok yang Nurkholik dampingi. Ia juga bukan penyuluh kemarin sore. 

Baca juga: Mentan SYL Minta Penyuluh Jadi Garda Terdepan Jaga Produktivitas di Musim Kemarau Panjang

Makan garam di dunia penyuluhan sudah Nurkholik geluti sejak 2008 sebagai Penyuluh Perikanan di Jakarta Utara (Jakut) dan lanjut di Bogor sejak 2011. 

Pada 2020, ia sudah mendampingi 11 kelompok dimintakan bantuan untuk medampingi Pokdakan Perikanan Air Tawar. Kemudian pada 2021, kelompok binaan Nurkholik bertambah menjadi 13 kelompok hingga saat ini. 

Penghargaan pun sudah pernah ia sabet sebagai Juara III Penyuluh Perikanan Bantu Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2018.

Upaya lelaki kelahiran Cirebon 45 tahun lalu ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Salah satu contohnya terjadi pada Pokdakan Mekar Tani di Barengkok, Bogor dengan komoditas lelenya.

Awalnya, Pokdakan Mekar Tani hanya melakukan usaha pembenihan. Selanjutnya dilakukan usaha pembesaran.

Baca juga: Mengenal Varikokel: Pembesaran Pembuluh Darah Vena di Skrotum, dari Gejala hingga Perawatannya

Kini Pokdakan tersebut merambah juga ke usaha pengolahan dan pemasaran, sehingga lengkap sudahlah dari hulu ke hilir.

"Awal hanya pembenihan dan menjual benih. Penghasilan dari menjual benih saja. Selanjutnya pembesaran juga untuk dijual dagingnya. Dan untuk pemanfaatan daging lele yang tidak terjual dibuat olahan ikan. Tentu ada peningkatan penghasilan, karena segmentasinya berkembang," jelas Nurkholik.

Belum cukup 13 kelompok, lulusan Teknologi Hasil Perikanan Institut Perikanan Bogor (IPB) ini juga ingin mengajak anak-anak muda dan mahasiswa untuk menggeluti bidang perikanan. Salah satunya bagi mahasiswa Unhas.

"Harapan saya pada pelaku usaha dan pelaku utama budi daya ikan, harapan terbesar saya adalah mereka bisa sukses dengan antusias dan semangat yang mereka miliki merupakan sumber daya yang tidak bisa tergantikan,” imbuh Nurkholik.

Baca juga: Faktor Penyebab Perubahan Potensi Sumber Daya Alam dan Penjelasannya

Ia meyakini, semangat yang besar untuk mengembangkan usaha budi daya dapat tercapai meski terdapat halangan, hambatan, rintangan sebesar apa pun.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan kepada masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.

"Penyuluhan dan pelatihan harus rutin diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat punya keahlian untuk menambah penghasilan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com