Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Indonesia Bantu 10 Juta Vaksin Polio untuk Rakyat Afghanistan

Kompas.com - 02/05/2023, 15:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia akan membantu 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan.

Hal ini diungkapkan Retno Marsudi dalam keterangan pers secara daring, Selasa (2/5/2023).

Komitmen serupa juga disampaikan dalam 10 pertemuan pada Senin (1/5/2023), di sela-sela kunjungannya ke Doha, Qatar.

Retno Marsudi menyampaikan, bantuan ini untuk merespons terjadinya outbreak polio di Afghanistan.

"Dan atas permintaan otoritas setempat dan setelah berkonsultasi dengan WHO, maka Indonesia berkomitmen untuk membantu 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan," kata Retno Marsudi dalam keterangan pers, Selasa.

Baca juga: KPU Coret Pembentukan PPLN Korea Utara dan Afghanistan karena Alasan Keamanan

Ia mengatakan, proses persiapan pemberian vaksin terus dilakukan oleh beberapa pihak hingga saat ini.

Pihak-pihak tersebut adalah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), UNICEF, dan BioFarma sebagai produsen vaksin Polio.

Selain bantuan di bidang kesehatan, Indonesia akan memberikan bantuan di bidang pendidikan, yaitu beasiswa atau capacity building kepada kaum muda Afghanistan termasuk kaum perempuan.

"Untuk tahun ini, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi," ujar Retno Marsudi.

Di dalam pertemuan-pertemuan itu juga pihaknya menekankan beberapa hal mengenai hak-hak Afghanistan.

Baca juga: Indonesia Proklamasikan Dukungan Penuh untuk Afghanistan dan Palestina

Retno mengatakan, hak-hak perempuan Afghanistan penting untuk dihormati termasuk hak terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Di sisi lain, kata Retno, dunia perlu memerhatikan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Afghanistan.

"Dalam kaitan ini, Indonesia berkomitmen memberi bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan," kata Retno.

Baca juga: Perempuan Dilarang Bekerja, 3.300 Staf PBB Afghanistan Diam di Rumah

Diketahui, kunjungan Retno Marsudi ke Doha juga bertujuan untuk memenuhi undangan Sekjen PBB untuk hadir dan berkontribusi dalam Meeting of Special Envoys on Afghanistan.

Selain Indonesia, negara yang diundang antara lain adalah AS, Rusia, RRT, Inggris, Perancis, Jerman, Arab Saudi, India, PEA, Qatar, Turki, dan lain-lain. Selain itu, ada 2 organisasi internasional yang hadir, yaitu OKI dan UE.

Di sela-sela pertemuan, Retno Marsudi juga melakukan sejumlah pertemuan lainnya. Di antaranya, dengan UNAMA, dengan Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Utusan Khusus Inggris, dan Norwegia.

Ia juga bertemu dengan Menteri Negara urusan Luar Negeri Ibu Hina Rabbani Khar dan Sekjen PBB.

"Baik dengan Sekjen PBB maupun semua negara yang hadir, mereka mengapresiasi upaya yang dilakukan Indonesia. Khusus dengan Sekjen PBB, saya juga membahas mengenai situasi di Myanmar," kata Retno Marsudi.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, tapi Tak Ada yang Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com