Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pengeroyokan 4 Pria di Penjaringan, Pelaku Tusuk Korban Pakai Badik karena Lihat Temannya Kalah Duel

Kompas.com - 29/04/2023, 09:26 WIB
M Chaerul Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang pemuda berinisial ANB, MF, MP dan RP menjadi korban pengeroyokan dua pria bersenjata tajam di Jalan Muara Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (24/4/2023).

Mereka ditusuk oleh dua pelaku berinisial AP dan AR yang menggunakan sebilah badik.

Akibatnya, korban ANB tewas setelah menderita luka tusuk di beberapa bagian tubuhnnya. Sementara, tiga korban lainnya, MF, MP dan RP masih bisa diselamatkan.

Adapun insiden pengeroyokan itu karena berawal dari permasalahan pribadi antara AR dengan MP.

Baca juga: Motif Penusukan 4 Pemuda di Muara Baru: Pelaku Kalah Duel dengan Tangan Kosong

Korban dan pelaku merupakan warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang saling mengenal satu sama lainnya.

Kronologi pengeroyokan

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M Probandono Bobby Danuardi menjelaskan, pengeroyokan bermula ketika AR yang tengah melintas di lampu merah Jembatan Tiga, melihat MP bersama RP.

Saat itu, AR langsung menegur dan menantang MP untuk berduel di sekitar PT Koja.

Bobby menegaskan bahwa AR memang sudah menyimpan dendam terhadap MP karena persoalan pribadi.

"AR dan MP sepakat untuk berkelahi," kata Bobby.

Baca juga: Bacok 4 Orang karena Kalah Duel, 2 Pemuda di Muara Baru Ditangkap Polisi

Rupaya, AR ternyata menghubungi temannya, AP, dengan maksud meminta dibawakan badik untuk menghajar mereka.

Setelah itu, AP bergegas menuju dan tiba di lokasi yang ditujukan AR. Di sana, sudah ada AR dan MP bersama tiga temannya, MF, RP dan ANB.

"Mereka bertemu di PT Koja. Mereka berduel antara AR dan MP," kata Bobby.

Dalam perkelahian itu, rupanya MP menang sehingga aksi penusukan pun tak dapat dihindarkan.

Baca juga: Kampung Apung Muara Baru, Wajah Warga Miskin Ekstrem di Jakarta...

Menurut Bobby, AP tak terima saat melihat temannya kalah dalam perkelahian tersebut. Karena itu, AP kemudian terlibat cekcok dengan teman-teman MP, yakni ANB, MF, dan RP.

Pada saat itulah terjadi peristiwa penusukan terhadap keempat korban.

"AP mengeluarkan badik, kemudian menusuk RP sebanyak satu kali di badan belakang sebelah kanan," kata Bobby.

"Kemudian, AP kembali menusuk ANB sebanyak enam kali yang mengenai bagian dada sebelah kiri, bagian perut sebelah kiri dan bagian kaki sebelah kanan," sambungnya.

Bobby mengatakan AR turut menusuk korban lainnya setelah memperoleh badik dari AP.

Saat itu, AR menusuk MP sebanyak satu kali di bagian perut dan menusuk MF sebanyak tiga kali.

"Korban MF ditusuk di bagian lengan kanan dan badan belakang," sambung dia.

Baca juga: BERITA FOTO: Sisi Lain Jakarta, Melihat Potret Kehidupan di Kampung Apung, Muara Baru...

Atas perbuatannya, pelaku AR dan AP telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat pasal 170 ayat 3 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan.

"Karena mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, ancaman kurungan penjara maksimal 12 tahun," imbuh Bobby.

Motif awal pengeroyokan

Bobby menegaskan, insiden pengeroyokan empat pemuda itu bukan dilatarbelakangi persoalan wanita.

Ia menyebutkan, pengeroyokan terjadi karena pelaku AR tersinggung dengan perkataan korban MP.

MP disebut memberikan pernyataan tentang AR kepada teman wanitanya.Perkataan itu ternyata sampai di telinga AR sehingga dia tersinggung.

"Motif awalnya karena ketersinggungan. Ada kata-kata MP yang menurut AR menyinggung perasaannya," kata Bobby.

Kendati demikian, Bobby enggan menjelaskan secara rinci muatan perkataan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa pengeroyokan itu bukan karena persoalan wanita.

"Mungkin dikatain yang membuat AR tersinggung. Yang pasti bukan permasalahan wanita," ucap Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com