Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Menguat Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Tunggu kerja Sama Politik Final

Kompas.com - 27/04/2023, 16:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) saat ini enggan memutuskan untuk mempertimbangkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.

Sebab, menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, ada berbagai tahapan yang perlu dilalui sebelum memutuskan sosok cawapres. Salah satu tahapan itu adalah pembentukan kerja sama politik.

"Sekali lagi pengaitan tentang pengerucutan siapa yang nanti akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo, nanti ada beberapa tahap-tahap setelah kerja sama partai politik ini difinalkan," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Hasto pribadi menyambut positif banyaknya dukungan untuk Sandiaga sebagai bakal cawapres Ganjar.

Baca juga: PPP Belum Putuskan Sandiaga Uno Diajukan Jadi Cawapres Ganjar

Sandiaga, diakui Hasto, memang masuk dalam radar untuk menjadi cawapres Ganjar, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

"Ya jadi berbagai nama-nama yang muncul itu kan sesuatu yang positif untuk rakyat. Karena apapun ini adalah pemilu langsung oleh rakyat, sehingga rakyat harus dibiasakan juga dengan diskursus yang positif tentang nama-nama calon yang masuk" ujar Hasto.

Baca juga: Dari Lobi-lobi Koalisi, Kue Kekuasaan Mulai Diiris

Kendati demikian, Sandiaga dan tokoh-tokoh lain yang masuk dalam radar, haruslah yang lolos dalam "skrining" PDI-P.

Setelah diskrining, nama-nama tersebut akan diserahkan ke Megawati untuk diputuskan.

"Kami lakukan analisis terhadap aspek aspek historisnya , aspek komitmennya di dalam membangun desain bagi masa depan, kompetensinya, track record-nya. Kami lakukan analisis semua dari nama-nama yang muncul itu," kata Hasto.

Baca juga: Respons Sandiaga Uno Terkait Dukungan PPP untuk Ganjar di Pilpres

"Dan kami berikan sebagai masukan, karena itu bagian dari penugasan yang diberikan oleh Ibu Ketua Umum," sambungnya.

Sebagai informasi, nama Sandiaga Uno menguat menjadi bakal cawapres Ganjar.

Baca juga: Proyeksi Peta Politik setelah PDI-P Usung Ganjar Pranowo: Akan Ada 2, 3, atau 4 Koalisi?

Kabar itu semakin santer setelah Sandi disebut cocok oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mendampingi Ganjar.

Mardiono mengatakan itu usai ditanya wartawan mengenai wacana duet Ganjar-Sandi.

Sementara itu, PDI-P juga bakal mengadakan pertemuan dengan PPP pasca partai kabah itu resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com