Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Diprediksi Bubar, Golkar Cenderung Merapat ke Prabowo daripada Ganjar

Kompas.com - 27/04/2023, 17:29 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai Partai Golkar akan lebih memilih untuk merapat ke Partai Gerindra daripada bekerja sama dengan PDI-P.

Ia mengungkapkan dua alasannya. Pertama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki kedekatan dengan Golkar, ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P sebagai calon presiden (capres).

“Partai Golkar dan Partai Gerindra memiliki kedekatan secara genetika politik. Prabowo Subianto sebagaimana diketahui pernah menjadi bagian Partai Golkar sebelum mendirikan Partai Gerindra,” ujar Bawono pada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Airlangga Tegaskan KIB Tak Bubar: Golkar, PAN, PPP Nanti Malam Ketemu

Alasan kedua, lanjut dia, Prabowo memiliki tren elektabilitas yang positif ketimbang Ganjar dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan survei LSI, elektabilitas Ganjar terus mengalami penurunan sejak Januari 2023. Kala itu elektabilitasnya berada di angka 36,3 persen, kemudian turun menjadi 35 persen di Februari 2023. Lantas tingkat elektoral Ganjar berada di angka 26,9 persen pada jajak pendapat April 2023.

“Penurunan elektabilitas dari Ganjar mencapai hampir 10 persen apabila dibandingkan dua temuan survei telepon LSI bulan Februari dan April,” papar dia.

Sementara, LSI mencatat bahwa elektabilitas Prabowo sebagai capres berada di urutan pertama yaitu sebesar 30,3 persen.

Baca juga: Sebut PPP Tak Ikut Pertemuan KIB Malam Ini, Golkar: Kan Sudah Meninggalkan KIB

Dalam pandangan Bawono, situasi itu membuat Golkar bakal lebih condong untuk mendukung Prabowo dan Gerindra. Ditambah, partai beringin juga ingin memperjuangkan Airlangga sebagai pendamping mantan Danjen Kopassus tersebut.

“Karena itu berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto tentu lebih masuk logika politik Partai Golkar. Selain itu membuka kemungkinan berpasangan calon antara Prabowo dan Airlangga,” imbuh dia.

Diketahui saat ini tiga anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nampak menunjukan sikap yang berbeda.

Baca juga: Dukungan PPP ke Ganjar Dinilai Jadi The End of KIB

Hal itu dipicu keputusan PDI-P yang mengusung Ganjar sebagai capres pada Jumat (21/4/2023).

Partai Golkar tampak membuka kemungkinan untuk menjajaki kerja sama dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dihuni Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara PPP telah menyatakan ikut mengusung Ganjar sebagai capres. Keputusan itu disampaikan di Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).

Di sisi lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan bakal ikut arahan Presiden Joko Widodo untuk menentukan langkah politik jelang Pemilu 2024. Ia mengaku enggan mengalami kekalahan seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com