MASA mudik Lebaran 2023 sudah berakhir. Kini semua pemudik sedang menikmati libur Lebaran di kampung halaman masing-masing.
Namun aparatur pemerintah serta penggiat transportasi sedang terus mewaspadai arus balik yang akan terjadi beberapa hari kedepan.
Evaluasi atas apa yang sudah terjadi pada masa mudik kemarin terus dilakukan, guna mendapatkan cara yang tepat untuk memperlancar arus balik Lebaran 2023.
Secara umum dapat kita katakan bahwa pemerintah dan pelaku transportasi sudah sangat berhasil memanajemen arus mudik 2023.
Capaian keberhasilan itu dapat dilihat dari beberapa parameter. Di antaranya adalah tidak adanya pemberitaan keluhan pemudik terkait kondisi di lapangan yang lalu lintasnya tidak termanajemen.
Artinya, volume lalu lintas yang sedemikian tinggi tidak menimbulkan antrean akut dan tidak menimbulkan protes dari masyarakat akibat tidak adanya aparat di lapangan dan tidak adanya manajemen perjalanan.
Semua berjalan dengan baik dan seluruh aparat di lapangan sudah menjalankan tugas sesuai dengan rencana.
Langkah manajemen lalu lintas dilakukan secara proporsional dan sudah terprediksi sejak awal. Sehingga langkah yang diambil adalah langkah taktis sesuai rencana sebelumnya dan dijalankan dengan baik oleh aparat di lapangan.
Dari sisi ini bisa kita katakan bahwa pemerintah mampu mengelola arus mudik.
Seperti yang pernah kita bahas pada Kolom Kompas sebelumnya (8/3/2023), ada dua isu krusial mudik dan arus balik yang harus diwaspadai oleh pemerintah, yaitu untuk ruas jalan tol di Cikampek dan Jateng, serta penyeberangan Merak-Bakauheni di Selat Sunda.
Kapasitas jalan tol sudah sangat besar, tetapi yang menjadi kendalanya adalah pada gerbang tol. Kita bisa lihat kondisi di Gerbang Tol Cikampek dan Kalikangkung yang menyebabkan antrean sangat panjang pada 2022 lalu.
Pada tahun ini, pemerintah mampu mengendalikan tekanan arus kendaraan dengan berbagai macam metode. Di ruas jalan tolnya memang dilakukan rekayasa one way. Namun, hal yang harus diapresiasi adalah di segmen akses ke gerbang tol dan setelahnya.
Sebab pada segmen menjelang gerbang tol inilah kendaraan mengantre untuk bayar tol dan semuanya menumpuk disitu.
Jadi, ibarat aliran air yang bertemu dengan bendungan. Tentu, untuk memastikan aliran air berjalan dengan lancar dan terkelola adalah dengan menyiapkan pintu keluar sebanyak-banyaknya agar aliran volume kendaraan bisa mengalir lancar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.