JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat terkena pantulan peluru nyasar di Sudan, sudah sehat.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha menyebut, peristiwa tersebut terjadi pada hari kedua konflik.
Diketahui di negara tersebut, terjadi pertempuran antara militer Sudan dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Baca juga: Konflik Sudan Terus Berkecamuk, Kirim Bantuan Hampir Tidak Mungkin, RS Kritis
Pertempuran untuk merebutkan kekuasaan di Sudan tersebut telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang.
"Yang bersangkutan tinggal di Arkaweet. Yang bersangkutan terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang. Saat ini sudah sembuh dan sehat," kata Judha kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).
Adapun saat ini, KBRI Khartoum di Sudan telah mengamankan 15 WNI ke rumah aman (safe house) di Kantor KBRI Khartoum.
Baca juga: Ada Apa di Sudan dan Kenapa Terjadi Perang?
Evakuasi itu dilakukan pada Selasa (18/4/2023), menggunakan kesempatan pergerakan saat melakukan distribusi logistik. Para WNI terdiri dari keluarga yang mempunyai anak kecil atau bayi serta ibu hamil.
Adapun untuk para WNI yang belum dapat menjangkau Safe House KBRI, ia mengimbau, agar mereka tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
"Demi keselamatan, pergerakan menuju Safe House KBRI dilakukan ketika situasi keamanan sudah memungkinkan," ucap Judha.
Baca juga: Mahasiswa Asal Lombok Tengah Terjebak Konflik Militer dan Paramiliter di Sudan
Sementara itu, bantuan logistik diberikan kepada sekitar 200 WNI terdampak perang, yang mayoritas berstatus mahasiswa dan PMI.
Sebelumnya, KBRI juga telah mendistribusikan sembako kepada WNI, termasuk kepada 76 mahasiswa yang ditampung di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.
Bantuan yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi dan air mineral.
"Pasokan didapatkan KBRI di tengah kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan banyaknya toko yang tutup," ungkap Judha.
Baca juga: Sudan Bergejolak, KBRI Pastikan WNI Aman
Sebagai informasi sesuai data KBRI, jumlah WNI di Sudan tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani dan Port Sudan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.