Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2023, 14:37 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan salah satu anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang saat ini tengah gencar bergerilya menemui sejumlah tokoh.

Mereka mengakui sedang menemui sejumlah tokoh politik buat mencari sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Koalisi Perubahan saat ini berisi 3 partai yakni PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

Ketiganya sepakat mengusung Anies sebagai bakal capres 2024. Mereka juga membentuk tim khusus buat membantu Anies mencari bakal cawapres yang ideal.

Baca juga: Ditawari PKS Jadi Cawapres Anies, Mahfud: Saya Tak Jawab “Ya” atau “Tidak”

Akan tetapi, yang unik dari langkah PKS adalah mereka mendekati tokoh yang saat ini menjadi bagian dari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Tokoh yang didekati PKS di pemerintahan Jokowi adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu membenarkan tengah rajin berkeliling menemui para tokoh bangsa dengan agenda mencari sosok yang tepat buat mendampingi Anies.

"Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan. Saya saat ini fokusnya mencari cawapres," ujar Syaikhu saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Mahfud ke Presiden PKS: Jangan Ajak Cawapres dari Luar Parpol, Koalisi Harus Solid

Secara terpisah, Mahfud membenarkan dia bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Akan tetapi, dia tidak memaparkan di mana lokasi pertemuan itu.

“Kami berdiskusi tentang masa depan Indonesia. Saya dihadiahi buku yang dibuat oleh PKS berjudul Merawat Indonesia,” kata Mahfud dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023) petang.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Selasa (18/4/2023).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Selasa (18/4/2023).
Mahfud juga membenarkan bahwa ada pembicaraan mengenai skema calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Terkait permintaan menjadi cawapres Anies, Mahfud menyatakan bahwa ia masih fokus mengawal pemilu agar berlangsung sesuai jadwal.

Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas

“Saya tak menjawab ya atau tidak. Sebab, fokus saya adalah mengawal pemilu agar berlangsung sesuai kalender,” kata Mahfud.

Mahfud justru menyampaikan kepada Syaikhu sebaiknya mencari kandidat cawapres dari internal partai pendukung koalisi.

"Supaya tiket yang sudah di tangan tidak hilang. Jangan sampai mengajak cawapres dari luar parpol, tapi koalisinya malah pecah,” ucap Mahfud.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Dalami Kedekatan Windy Idol dengan Tersangka Hasbi Hasan

KPK Dalami Kedekatan Windy Idol dengan Tersangka Hasbi Hasan

Nasional
Danpuspom Pastikan Tak Ada Personel TNI Jadi Beking Lahan di Pulaul Rempang

Danpuspom Pastikan Tak Ada Personel TNI Jadi Beking Lahan di Pulaul Rempang

Nasional
DKPP Diminta Berhentikan Seluruh Anggota KPU, Buntut Isu Keterwakilan Caleg Perempuan

DKPP Diminta Berhentikan Seluruh Anggota KPU, Buntut Isu Keterwakilan Caleg Perempuan

Nasional
Bikin Aturan yang Ancam Keterwakilan Perempuan di Parlemen, 7 Anggota KPU RI Disidang DKPP

Bikin Aturan yang Ancam Keterwakilan Perempuan di Parlemen, 7 Anggota KPU RI Disidang DKPP

Nasional
Jokowi Dapat Data Intelijen soal Arah Parpol, Eks Kepala BAIS: Kok Diributkan? Cabai Keriting di Pasar Pun Kita Laporkan

Jokowi Dapat Data Intelijen soal Arah Parpol, Eks Kepala BAIS: Kok Diributkan? Cabai Keriting di Pasar Pun Kita Laporkan

Nasional
Bermodal SBY Putra Pacitan, Koalisi Prabowo Yakin Menang di Jawa Timur

Bermodal SBY Putra Pacitan, Koalisi Prabowo Yakin Menang di Jawa Timur

Nasional
Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Bisa Saja Belum Pernah Dimunculkan ke Publik

Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Bisa Saja Belum Pernah Dimunculkan ke Publik

Nasional
KPK Tahan Eks Dirut BUMD Sumsel yang Diduga Rugikan Negara Rp 18 M

KPK Tahan Eks Dirut BUMD Sumsel yang Diduga Rugikan Negara Rp 18 M

Nasional
Anies-Cak Imin dan Parpol Pendukung 'Kick Off' Tim Pemenangan Presiden

Anies-Cak Imin dan Parpol Pendukung "Kick Off" Tim Pemenangan Presiden

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

Survei Litbang "Kompas": Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

Nasional
TGB dan Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

TGB dan Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Nasional
PAN Sebut Ada Beberapa Nama Dilirik Masuk Tim Pemenangan, Bakal Diumumkan Prabowo

PAN Sebut Ada Beberapa Nama Dilirik Masuk Tim Pemenangan, Bakal Diumumkan Prabowo

Nasional
PAN Sebut Dukungan SBY, Agum Gumelar, dan Wiranto Kubur Catatan Masa Lalu Prabowo

PAN Sebut Dukungan SBY, Agum Gumelar, dan Wiranto Kubur Catatan Masa Lalu Prabowo

Nasional
Ketika Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Hapus 'Chat' dan Lolos dari Jerat Sanksi Etik

Ketika Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Hapus "Chat" dan Lolos dari Jerat Sanksi Etik

Nasional
Ke Ponpes Attaqwa Cianjur, Anies: Kita Ingin Negara Ayomi Semua, Harus Ada Perubahan

Ke Ponpes Attaqwa Cianjur, Anies: Kita Ingin Negara Ayomi Semua, Harus Ada Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com