JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan salah satu anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang saat ini tengah gencar bergerilya menemui sejumlah tokoh.
Mereka mengakui sedang menemui sejumlah tokoh politik buat mencari sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Koalisi Perubahan saat ini berisi 3 partai yakni PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.
Ketiganya sepakat mengusung Anies sebagai bakal capres 2024. Mereka juga membentuk tim khusus buat membantu Anies mencari bakal cawapres yang ideal.
Baca juga: Ditawari PKS Jadi Cawapres Anies, Mahfud: Saya Tak Jawab “Ya” atau “Tidak”
Akan tetapi, yang unik dari langkah PKS adalah mereka mendekati tokoh yang saat ini menjadi bagian dari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Tokoh yang didekati PKS di pemerintahan Jokowi adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu membenarkan tengah rajin berkeliling menemui para tokoh bangsa dengan agenda mencari sosok yang tepat buat mendampingi Anies.
"Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan. Saya saat ini fokusnya mencari cawapres," ujar Syaikhu saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Mahfud ke Presiden PKS: Jangan Ajak Cawapres dari Luar Parpol, Koalisi Harus Solid
Secara terpisah, Mahfud membenarkan dia bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Akan tetapi, dia tidak memaparkan di mana lokasi pertemuan itu.
“Kami berdiskusi tentang masa depan Indonesia. Saya dihadiahi buku yang dibuat oleh PKS berjudul Merawat Indonesia,” kata Mahfud dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023) petang.
Terkait permintaan menjadi cawapres Anies, Mahfud menyatakan bahwa ia masih fokus mengawal pemilu agar berlangsung sesuai jadwal.
Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas
“Saya tak menjawab ya atau tidak. Sebab, fokus saya adalah mengawal pemilu agar berlangsung sesuai kalender,” kata Mahfud.
Mahfud justru menyampaikan kepada Syaikhu sebaiknya mencari kandidat cawapres dari internal partai pendukung koalisi.
"Supaya tiket yang sudah di tangan tidak hilang. Jangan sampai mengajak cawapres dari luar parpol, tapi koalisinya malah pecah,” ucap Mahfud.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.