JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali menyampaikan tanggapan terkait penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrthens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Yudo justru merasa keberatan jika harus mengerahkan prajurit buat membebaskan Philip.
Sementara itu, peringatan hari ulang tahun ke-77 TNI Angkatan Udara dimeriahkan dengan pementasan lagu "Ojo Dibandingke" yang membuat sejumlah tamu undangan bergiyang mengikuti alunan musik.
Baca juga: Panglima Yudo: Jika Pilot Susi Air Dibebaskan secara Militer, Nanti TNI Dituduh Membunuh
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak mau mengerahkan prajurit TNI 'hanya' untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Methrtens, yang hingga kini masih disandera teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Namun, Yudo memastikan TNI akan tetap mencari pilot Susi Air dengan cara-cara persuasif.
"Tentang pilot, tetap kita laksanakan pencarian, saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot. Pilot tetap kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif," ujar Yudo saat ditemui di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).
Jika mengerahkan kekuatan TNI, Yudo khawatir malah banyak korban jiwa yang akan berjatuhan, termasuk pilot Susi Air itu sendiri.
Selain itu, Yudo khawatir KKB akan langsung membunuh pilot Susi Air apabila mengetahui TNI menyerang mereka.
Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Bupati Nduga Minta Kami Ngerem
Setelah membunuh, kata Yudo, KKB pasti akan memfitnah aparat.
"Kalau diserang TNI, pasti pilot akan dibunuh sama mereka. Nanti difitnah TNI yang membunuh atau Polri, ya inilah," tuturnya.
Hanya, Yudo menegaskan TNI tetap sekuat tenaga mencoba membebaskan pilot Susi Air.
Dia pun menyebutkan kalau sudah ada beberapa anggota KKB yang ditangkap.
"Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB, dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial, Operasi Damai Cartenz yang kita laksanakan bersama Polri," imbuh Yudo.
Baca juga: Panglima TNI Pastikan Tak Ada Tenggat Waktu Pembebasan Pilot Susi Air
Philip yang merupakan warga Kota Christchurch, Selandia Baru, sudah 2 bulan berada dalam cengkeraman KKB. Lelaki berusia berusia 37 tahun itu disandera sejak 7 Februari 2023.
Anggota KKB juga membakar pesawat Susi Air yang diterbangkan Philip setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga.
Philip diketahui mempunyai seorang istri warga Indonesia.
Aparat terus melakukan pendekatan lunak dengan melibatkan masyarakat setempat buat mengupayakan pembebasan Philip. Pemerintah juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Selandia Baru terkait upaya pembebasan Philip.
Sejumlah tokoh terlihat menghadiri peringatan HUT ke-77 TNI Angkatan Udara yang diselenggarakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (9/4/2023).
Pantauan Kompas.com, beberapa yang hadir antara lain Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Kegiatan hiburan pun menjadi acara selanjutnya setelah rangkaian upacara dilaksanakan. Momen tersebut rupanya dipakai oleh sejumlah tokoh yang hadir untuk berjoget, ketika lagu "Ojo Dibandingke" dinyanyikan.
Mereka yang berjoget di antaranya Pannglima TNI Laksamana Yudo Margono, Megawati, Jenderal Sigit, Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani.
Baca juga: Helikopter Ikut Joget di Udara saat Lagu Gemu Fa Mi Re Disetel di HUT ke-77 TNI AU
Raut wajah bahagia terpancar ketika mereka bergoyang mengikuti irama. Tak hanya mereka, para perwira tinggi dan purnawirawan TNI terlihat mengikuti jejak mereka berjoget.
Adapun peringatan HUT ke-77 TNI ini juga disertai dengan demonstrasi udara. Selain itu, TNI AU juga menyajikan demonstrasi mereka melaksanakan penyergapan.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak hadir. Keduanya hanya memberi ucapan selamat ulang tahun melalui video yang diputar ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.