Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Publik Percaya Isu Tolak Israel Alasan Utama Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kompas.com - 09/04/2023, 16:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan publik berpandangan bahwa alasan utama FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 untuk Indonesia karena adanya penolakan terhadap tim nasional (timnas) sepakbola Israel.

Mulanya, Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkapkan sebanyak 72,1 persen publik mengetahui bahwa FIFA mencabut status ketuanrumahan Indonesia.

"Selanjutnya kami tanyakan di antara yang tahu bahwa FIFA membatalkan ketuanrumahan Indonesia itu, kami menanyakan apakah pembatalan FIFA itu terkait dengan penolakan atas timnas Israel?" kata Djayadi dalam rilis survei yang ditayangkan secara daring, Minggu (9/4/2023).

Kemudian, dari angka 72,1 persen didapati bahwa sebanyak 51,2 persen publik percaya bahwa pembatalan FIFA itu karena penolakan terhadap Timnas Israel.

Baca juga: Survei LSI: 71,3 Persen Responden Tak Persoalkan Israel Tanding di Indonesia dalam Piala Dunia U-20

Angka itu semakin bertambah jika merujuk pada publik yang tahu bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sekaligus tahu bahwa FIFA membatalkan ketuanrumahan Indonesia.

"Itu, tingkat keyakinannya bahwa pembatalannya itu karena penolakan atas timnas Israel, ada 58,6 persen," jelas Djayadi.

Sementara itu, publik yang tak percaya atas anggapan bahwa pembatalan oleh FIFA karena alasan penolakan timnas Israel ada sebesar 31,3 persen.

"Jadi apa? penolakan itu dianggap salah satu alasan utamanya adalah penolakan terhadap timnas Israel," tutur Djayadi.

Lebih jauh, publik juga percaya bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah berupaya optimal menjadikan Indonesia tetap tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca juga: Tiga Ketum Parpol Temui Prabowo, Pengamat: Isu Tolak Israel Secara Tidak Langsung Berdampak, Jokowi Kecewa

Hal ini berdasarkan survei bahwa 80 persen percaya PSSI berupaya maksimal untuk ketuanrumahan Indonesia.

Di sisi lain, publik juga sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa urusan olahraga ataupun sepakbola tidak dicampuri dengan politik.

"Maka kita lihat di sini 80 persen masyarakat setuju dengan pernyataan Presiden tersebut, yang menyatakan tidak setuju ada 12 persen," ujar Djayadi.

Sebagai informasi, periode survei ini dilakukan pada 31 Maret sampai 4 April 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Baca juga: PDI-P dan Gubernur Bali Khawatir Kedatangan Timnas Israel Picu Teror, Densus 88 Tak Temukan Ancaman Terorisme

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.

Margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dipilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com