Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Rantis Bushmaster yang Dihibahkan Australia ke Indonesia, Punya Kemampuan Anti-Blasting Ranjau Darat

Kompas.com - 04/04/2023, 12:03 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia bakal mendapatkan hibah berupa 15 unit kendaraan kendaraan taktis (rantis) Bushmaster dari Australia.

DPR RI telah menyetujui hibah tersebut setelah mengadakan rapat dengan Wakil Menteri Pertahanan M Herindra dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (3/4/2023).

Adapun 15 unit rantis Bushmaster yang akan dihibahkan Australia kepada Indonesia itu terdiri dari 13 tipe Troops, 1 tipe Command, dan 1 tipe Ambulans serta suku cadang pendukung.

Australia juga akan memberikan beberapa pelatihan mulai tanggal 22 Mei hingga 7 Juli 2023 untuk pengoperasian rantis tersebut.

Baca juga: Indonesia Dapat Hibah 15 Rantis Bushmaster dari Australia

Dikutip dari laman tentara Australia, army.gov.au, rantis Bushmaster memiliki dimensi panjang 7,18 meter dan lebar 2,48 meter, dengan berat sekitar 12.500 kilogram.

Rantis itu dapat mengangkut sembilan personel bersenjata lengkap.

Daya jelajahnya hingga 800 kilometer dan dengan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam.

Sementara siaran pers Puspen TNI menyebutkan, rantis Bushmaster merupakan kendaraan taktis yang cocok digunakan untuk medan padang pasir.

Bagian bawah kendaraan didesain menggunakan V hull, untuk meminimalisir efek akibat ledakan ranjau darat (mine blasting).

Baca juga: Kronologi Ibu Meninggal Dunia di Purwakarta Usai Terlindas Rantis Kostrad

Kendaran ini juga memiliki kemampuan anti-blasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kilogram dan anti-balistik terhadap munisi kaliber 7,62 mm, serta dapat dilengkapi dengan peralatan Anti Jammer Electronic Counter Measure (ECM).

Dalam rapat kemarin, Panglima Yudo mengatakan, rantis Bushmaster tersebut akan memperkuat operasional Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.

“Hibah tersebut akan mengurangi pengalokasian dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun ke depan, sehingga menghemat anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI,” ujar Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com