Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Khawatir Publik Turun Tangan Jika Polisi Tak Tegas Tindak Klitih

Kompas.com - 04/04/2023, 00:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pusat Kajian Pemasyarakatan POLTEKIP, Reza Indragiri Amriel, berharap aparat penegak hukum serius menangani kasus kekerasan jalanan atau klitih yang terjadi di sejumlah kota supaya tidak membuat masyarakat turun tangan yang bisa memicu konflik horizontal.

Menurut Reza yang juga seorang psikolog forensik, jika aksi kekerasan atau penganiayaan di jalanan terus menerus terjadi dan tidak ditangani secara maksimal oleh aparat penegak hukum maka bakal memicu masyarakat untuk bertindak sendiri buat mengamankan diri dan orang lain.

"Saya menilai sudah merusak fear of crime di masyarakat. Perasaan ini diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, klitih yang tak terbendung. Kedua, otoritas penegakan hukum yang setidaknya terkesan tidak hadir," kata Reza dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (3/4/2023).

Baca juga: Klitih: Pengertian, Sejarah, Penyebab, dan Cara Menghindari Klitih

Padahal menurut Reza, kehadiran aparat penegak hukum dibutuhkan guna memunculkan efek tangkal sekaligus efek jera.

Reza mengatakan, jika kehadiran polisi tidak memenuhi dua sifat itu, maka kemungkinan besar masyarakat akan melancarkan pengamanan terhadap diri mereka sendiri.

"Klitih diserbu di darat, lalu adegan penyerbuannya disebar di medsos. Serangan terpadu seperti itu akan sangat ampuh melipatgandakan nyali masyarakat dalam mengatasi fear of crime mereka," ucap Reza.

Baca juga: Viral, Video Warga Disebut Tangkap dan Hakimi Pelaku Klitih di Sleman

Dia melanjutkan, aksi masyarakat yang turun tangan menghadapi kejahatan kemungkinan bakal menuai sentimen negatif dan dianggap sebagai vigilantisme.

Akan tetapi, kata Reza, di sisi lain hal itu bisa dianggap sebagai partisipasi masyarakat dalam menciptakan keamanan dan rasa aman.

"Di Barat, vakumnya polisi akan diatasi masyarakat dengan mempersenjatai diri sendiri. Di sini, seperti yang sudah-sudah: tabrak, bakar, bantai pelaku di ruang terbuka," ucap Reza.

Baca juga: Amnesty Internasional Kirim Surat Terbuka ke Kapolri soal Kasus Klitih Gedongkuning

"Normatif, itu tidak boleh. Tapi lihatlah itu sebagai siklus. Siklus itu terbentuk dari saling pengaruh antara polisi dan masyarakat," sambung Reza.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prabowo Yakin Menang karena Didukung Jokowi, Muhaimin: Saya Yakin itu Klaim

Prabowo Yakin Menang karena Didukung Jokowi, Muhaimin: Saya Yakin itu Klaim

Nasional
Sebut Demokrasi di Dunia Mundur, Anies: Mau Dibilang Otoriter, Belum Nampak

Sebut Demokrasi di Dunia Mundur, Anies: Mau Dibilang Otoriter, Belum Nampak

Nasional
Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya

Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya

Nasional
Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina

Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina

Nasional
Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Kami Terkejut Belum Dibicarakan, Sudah Ditetapkan

Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Kami Terkejut Belum Dibicarakan, Sudah Ditetapkan

Nasional
Jokowi Sayangkan Sikap Eropa yang Ragukan Komitmen Pelestarian Hutan Indonesia

Jokowi Sayangkan Sikap Eropa yang Ragukan Komitmen Pelestarian Hutan Indonesia

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Belum Ada Kesepakatan Format Debat Capres-Cawapres

TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Belum Ada Kesepakatan Format Debat Capres-Cawapres

Nasional
TKN: Percuma Anak Muda Posting Prabowo-Gibran di Medsos, tapi Tidak Bangun Pagi ke TPS

TKN: Percuma Anak Muda Posting Prabowo-Gibran di Medsos, tapi Tidak Bangun Pagi ke TPS

Nasional
Prabowo Terharu Disambut Ribuan Santri di Tasikmalaya, Matanya Sampai Berkaca-kaca

Prabowo Terharu Disambut Ribuan Santri di Tasikmalaya, Matanya Sampai Berkaca-kaca

Nasional
Debat Cawapres Dihilangkan, TPN Ganjar-Mahfud: Apakah Kita Mau Pilih Kucing dalam Karung?

Debat Cawapres Dihilangkan, TPN Ganjar-Mahfud: Apakah Kita Mau Pilih Kucing dalam Karung?

Nasional
Sekjen Gerindra Paparkan Program Prioritas Prabowo-Gibran di Hadapan Ribuan Santri di NTB

Sekjen Gerindra Paparkan Program Prioritas Prabowo-Gibran di Hadapan Ribuan Santri di NTB

Nasional
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja Sama untuk Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih

PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja Sama untuk Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih

Nasional
Prabowo Kampanye di Ponpes 'Kandang' PPP di Tasikmalaya, Ditemani AHY-RK, Disambut Kader PPP

Prabowo Kampanye di Ponpes "Kandang" PPP di Tasikmalaya, Ditemani AHY-RK, Disambut Kader PPP

Nasional
Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Akan Hadir Langsung di Sidang Umum PBB

Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Akan Hadir Langsung di Sidang Umum PBB

Nasional
Minta Pemerintah-DPR Tak Buru-Buru Sahkan RUU, Fraksi PKB: Nanti Rugikan Publik

Minta Pemerintah-DPR Tak Buru-Buru Sahkan RUU, Fraksi PKB: Nanti Rugikan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com