Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengajak publik untuk memahami perjalanan sejarah dunia. Utamanya, pada berbagai agenda olahraga internasional yang tidak dilepaskan dari sikap politik.
“Salah satunya dapat kita temukan pada sikap terhadap rezim apartheid rasialis Afrika Selatan,” ujar Airlangga.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Jokowi Minta BUMN Perluas Pasar di Afrika
Apartheid adalah kebijakan politik rasial yang diterapkan di Afrika Selatan pada 1948. Dalam sistem ini, terdapat pemisahan hak dan kewajiban antara ras kulit putih dan kulit hitam yang disahkan melalui undang-undang (UU).
Airlangga menjelaskan, dunia internasional saat itu konsisten melakukan boikot terhadap tim nasional (timnas) Afrika Selatan.
Dari sikap-sikap ketidakadilan tersebut pada akhirnya turut berkontribusi terhadap perjuangan penghapusan apartheid di Afrika Selatan.
Menurut Airlangga, sikap yang diambil oleh sejumlah pihak telah memberi pesan penting kepada komunitas internasional.
"Pesan penting itu terkait dengan masih bercokolnya penjajahan terhadap Palestina oleh Israel, maka kekuatan politik utama di Indonesia masih dengan tegas menolaknya," tutur Airlangga.
Baca juga: AHY Minta Sepak Bola Dipisahkan dari Urusan Politik
Adapun sejumlah pihak yang dimaksud, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kalangan elite, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).
“PDI-P telah menempatkan diri sebagai kekuatan politik utama di Indonesia yang memberikan pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina secara de jure maupun de facto,” jelas Airlangga.
Sehubungan dengan perbedaan sikap antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan PDI-P, Airlangga melihat secara prinsip tidak ada perbedaan di dalamnya.
Sebab, menurutnya, prinsip kedua belah pihak berangkat dari pembelaan yang sama atas kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap imperialisme Israel.
Baca juga: Erick Thohir: FIFA Anggap Penolakan terhadap Israel Bentuk Intervensi
“Ke semuanya memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia maupun kekuatan politik di Indonesia masih menjunjung tinggi prinsip antipenjajahan, seperti amanah konstitusi maupun pesan dari Bung Karno,” ucap Airlangga.