Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Mustasyar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa tokoh NU layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan politik.

"Itu masalah politik, saya enggak bisa jawab," ujar Said Aqil di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/3/2023).

Sementara itu, saat ditanya soal apakah Anies sengaja mendekatinya dan pihak NU untuk urusan mencari cawapres, menurut Said Aqil, upaya pendekatan boleh saja terjadi.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Lapor Soal Peringatan Satu Abad NU

"Ya boleh-boleh saja masa enggak boleh mau dekat siapa, dekat siapa," katanya.

Adapun beberapa waktu Anies Baswedan sempat terlihat bersama Said Aqil dalam sebuah acara. Kebersamaan itu terungkap dari postingan Instagram resmi Anies Baswedan.

Diberitakan sebelumnya, Perwakilan Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan, tokoh dari Nahdlatul Ulama layak dipilih untuk menjadi cawapres untuk mendampingi Anies.

Alasannya, NU merupakan salah satu organisasi massa terbesar di Indonesia.

Baca juga: Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

“NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai opsi (cawapres),” ujar Sudirman ditemui di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Akan tetapi, ia menggarisbawahi bahwa dalam nota kesepakatan, terdapat lima syarat pemilihan calon presiden (capres).

Di sisi lain, Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) juga mempertimbangkan latar belakang, dan kerentanan politik figur tersebut.

“Walaupun basis massanya besar tapi kalau punya beban urusan hukum itu ya pasti repot,” sebutnya.

Baca juga: Terbentuknya Koalisi Pengusung Anies, Siap Merayu Parpol Lain untuk Gabung...

"Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. Insya Allah waktunya masih cukup,” sambung dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com