JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi partai politik (parpol) pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) telah resmi terbentuk.
Pengumumannya disampaikan oleh tim kecil yang berisi perwakilan Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta tim Anies sendiri.
Nota kesepakatan pembentukan koalisi telah ditandatangani oleh ketua umum ketiga parpol, dan ditunjukan pada publik di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
“Dengan ditandatanganinya piagam ini, Koalisi Perubahan untuk persatuan resmi terbentuk,” ujar Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretarisat Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan detail penandatangan masing-masing parpol.
Baca juga: Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...
Ia menjelaskan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menandatangani nota kesepakatan pada 1 Maret 2023.
Berlanjut penandatangan yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2 Maret 2023.
Terakhir, nota kesepakatan diteken oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, 22 Maret 2023.
Willy mengungkapkan deklarasi besar belum dilakukan karena menunggu penunjukan figur calon wakil presiden (cawapres).
Prosesnya, lanjut dia, akan mendengarkan aspirasi publik, dan masukan dari berbagai tokoh bangsa.
“Kita sedang mematangkan, dalam hemat kami, deklarasi akan dilakukan setelah kami melakukan salam aspirasi, komunikasi, dialog, sowan dengan banyak tokoh-tokoh untuk mendapatkan nama cawapres,” tutur dia.
Baca juga: Tak Ragu Hadapi Koalisi Gendut, Nasdem: Pak Jokowi pada 2014 Koalisinya Juga Lebih Kurus
“Dalam hemat kami, kami akan melakukan deklarasi ketika sudah dwi tunggal (capres-cawapres terpilih),” sambungnya.
Perwakilan Anies, Sudirman Said mengungkapkan Anies meminta bantuan Tim Delapan dalam KPP untuk mencari cawapres.
Tim Delapan terdiri dari perwakilan parpol dan tim Anies.
“Pada Rabu Kliwon, tanggal 15 Maret 2023, capres Pak Anies telah memutuskan untuk menugaskan tim delapan, tim kecil ini untuk membantu beliau dalam memfinalkan pilihan-pilihan dari calon wakil presiden,” papar Sudirman.
Adapun anggota dari Tim Delapan adalah, pertama, Partai Nasdem diwakili oleh Sugeng Suparwoto, dan Willy Aditya yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem.
Kedua, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman, dan Ketua DPP Al-Muzammil Yusuf.
Baca juga: Deklarasi Besar Koalisi Perubahan Menunggu Disepakatinya Figur Cawapres
Sementara itu, Partai Demokrat diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Teuku Riefky Harsya, dan Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Kemudian perwakilan Anis adalah Sudirman Said, dan Dadang Dirgantara.
Willy menawarkan parpol lain yang gagal membangun kesepakatan dengan koalisinya saat ini untuk bergabung.
“Kalau toh ada tetangga yang tidak mencapai kesepakatan, kenapa kita tidak bersama-sama?” kata dia.
Ia memaparkan poin nota kesepakatan pun sangat mungkin ditambah jika ada anggota baru KPP.
Sementara itu, saat ini Nasdem memilih untuk bersabar sambil memberikan tawaran pada parpol baru.
“Kita melihat ini dibutuhkan kesabaran tingkat dewa untuk kemudian bisa mendapatkan rezeki anak soleh tadi,” pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.