Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbentuknya Koalisi Pengusung Anies, Siap "Merayu" Parpol Lain untuk Gabung...

Kompas.com - 25/03/2023, 07:15 WIB
Tatang Guritno,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi partai politik (parpol) pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) telah resmi terbentuk.

Pengumumannya disampaikan oleh tim kecil yang berisi perwakilan Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta tim Anies sendiri.

Nota kesepakatan pembentukan koalisi telah ditandatangani oleh ketua umum ketiga parpol, dan ditunjukan pada publik di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

“Dengan ditandatanganinya piagam ini, Koalisi Perubahan untuk persatuan resmi terbentuk,” ujar Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretarisat Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan detail penandatangan masing-masing parpol.

Baca juga: Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

Ia menjelaskan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menandatangani nota kesepakatan pada 1 Maret 2023.

Berlanjut penandatangan yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2 Maret 2023.

Terakhir, nota kesepakatan diteken oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, 22 Maret 2023.

Deklarasi besar tunggu cawapres

Willy mengungkapkan deklarasi besar belum dilakukan karena menunggu penunjukan figur calon wakil presiden (cawapres).

Prosesnya, lanjut dia, akan mendengarkan aspirasi publik, dan masukan dari berbagai tokoh bangsa.

“Kita sedang mematangkan, dalam hemat kami, deklarasi akan dilakukan setelah kami melakukan salam aspirasi, komunikasi, dialog, sowan dengan banyak tokoh-tokoh untuk mendapatkan nama cawapres,” tutur dia.

Baca juga: Tak Ragu Hadapi Koalisi Gendut, Nasdem: Pak Jokowi pada 2014 Koalisinya Juga Lebih Kurus

“Dalam hemat kami, kami akan melakukan deklarasi ketika sudah dwi tunggal (capres-cawapres terpilih),” sambungnya.

Anies minta bantuan tim delapan tentukan cawapres

Perwakilan Anies, Sudirman Said mengungkapkan Anies meminta bantuan Tim Delapan dalam KPP untuk mencari cawapres.

Tim Delapan terdiri dari perwakilan parpol dan tim Anies.

“Pada Rabu Kliwon, tanggal 15 Maret 2023, capres Pak Anies telah memutuskan untuk menugaskan tim delapan, tim kecil ini untuk membantu beliau dalam memfinalkan pilihan-pilihan dari calon wakil presiden,” papar Sudirman.

Adapun anggota dari Tim Delapan adalah, pertama, Partai Nasdem diwakili oleh Sugeng Suparwoto, dan Willy Aditya yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem.

Kedua, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman, dan Ketua DPP Al-Muzammil Yusuf.

Baca juga: Deklarasi Besar Koalisi Perubahan Menunggu Disepakatinya Figur Cawapres

Sementara itu, Partai Demokrat diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Teuku Riefky Harsya, dan Iftitah Sulaiman Suryanegara.

Kemudian perwakilan Anis adalah Sudirman Said, dan Dadang Dirgantara.

Ajak parpol lain bergabung

Willy menawarkan parpol lain yang gagal membangun kesepakatan dengan koalisinya saat ini untuk bergabung.

“Kalau toh ada tetangga yang tidak mencapai kesepakatan, kenapa kita tidak bersama-sama?” kata dia.

Ia memaparkan poin nota kesepakatan pun sangat mungkin ditambah jika ada anggota baru KPP.

Sementara itu, saat ini Nasdem memilih untuk bersabar sambil memberikan tawaran pada parpol baru.

“Kita melihat ini dibutuhkan kesabaran tingkat dewa untuk kemudian bisa mendapatkan rezeki anak soleh tadi,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com