Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Dinilai Bisa Terancam, jika PDI-P Resmi Pilih Ganjar Jadi Capres

Kompas.com - 17/03/2023, 11:37 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi politik Partai Gerindra dinilai bisa terancam jika PDI-P akhirnya memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan Gerindra sangat mungkin kesulitan jika tetap memasang Prabowo Subianto sebagai capres sebagai harga mati.

“Kalau dia (PDI-P memilih) Ganjar, yang harus segera bergerak Gerindra menurut saya,” ujar Firman pada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Jika PDI-P dan Gerindra Berkoalisi Usung Ganjar-Prabowo, Partai-partai Lain Diprediksi Merapat

Ia memaparkan beberapa alasannya. Pertama, PDI-P berpeluang untuk membentuk koalisi gemuk jika Ganjar maju sebagai capres.

Menurutnya, PDI-P bisa mendapatkan dukungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam pandangan Firman, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun sangat mungkin untuk lebih memilih bergabung dengan koalisi pendukung Ganjar.

“Hubungannya kan tidak ada masalah sebetulnya di antara PKB dengan Ganjar, tidak ada problem. Koalisi dengan PDI-P juga sudah biasa,” sebut dia.

Alasan kedua, lanjut Firman, posisi Gerindra akan terjepit jika PKB merasa Ketua Umum Muhaimin Iskandar tak bisa mendapatkan kursi calon wakil presiden (cawapres).

Ia menyatakan, kondisi itu bisa membuat PKB merasa tak punya beban untuk hengkang, dan merapat ke koalisi pengusung Ganjar.

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres, Puan Maharani Tersingkir?

“Karena kalau dia (Gerindra) masih ngotot seperti sekarang posisinya, dia akan kehilangan PKB, dan PKB akan nothing to lose masuk ke koalisi Ganjar,” ucap dia.

“Itu berarti Gerindra kekurangan suara (untuk mengusung capres-cawapres),” sambungnya.

Firman menuturkan Gerindra mesti hati-hati, dan mau berkompromi soal syarat Prabowo harus capres, atau mau menerima Muhaimin sebagai cawapres.

Baca juga: Tak Menolak Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Diprediksi Tidak Keberatan jika Jadi Cawapres Ganjar

Tanpa menurunkan syarat, posisi politik Gerindra diprediksi bisa terjepit jika PDI-P akhirnya memilih Ganjar untuk menjadi kontestan perebutan kursi RI-1.

“Kalau enggak (kompromi) malah akan ketinggalan kereta,” imbuh dia.

Diketahui saat ini PDI-P belum memutuskan siapa figur capres yang akan dipilih.

Publik menduga pilihan itu berkutat pada dua nama, Ganjar atau Puan Maharani.

Baca juga: Jika Berduet, Prabowo-Ganjar Bakal Lahirkan Gerbong Koalisi Besar, Lebur Kekuatan Gerindra dan PDI-P

Di sisi lain, Gerindra membuka opsi untuk mengusung Prabowo dengan Ganjar. Namun Prabowo harus menjadi capres, dan Ganjar sebagai cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com