JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berisi prajurit elite TNI Angkatan Darat yang tangguh dan terlatih.
Ketangguhan mereka tak bisa lepas dari kerja keras dalam menjalani pendidikan dan pelatihan.
Bagi prajurit TNI Angkatan Darat yang ingin bergabung dengan Korps Baret Merah, mereka harus menjalani seleksi awal dan sejumlah tahapan pendidikan yang menguras fisik dan mental.
Berikut tahapan pendidikan untuk menjadi prajurit Kopassus:
Dikutip dari buku "Kopassus untuk Indonesia, Profesionalisme Prajurit Kopassus" karya Iwan Santosa dan E.A Natanegara, tahap awal yang mesti dilalui adalah seleksi awal sebelum mengikuti pendidikan.
Salah satu syaratnya adalah calon prajurit Kopassus haruslah prajurit TNI Angkatan Darat aktif dengan masa penugasan minimal empat tahun dan sudah pernah dikirim dalam tugas operasi.
Mereka akan diseleksi secara ketat mulai dari postur tubuh, kesehatan, fisik, wawasan kebangsaan, kesetiaan kepada NKRI, serta tes akademis dan psikologi.
Syarat lain adalah calon peserta didik sedang tidak berurusan dengan kasus hukum serta mendapat rekomendasi dari komandan satuan di kesatuannya masing-masing.
Setelah dipastikan lolos seleksi awal, peserta didik menjalani tahapan berikutnya yakni Pendidikan Para Dasar dan Pra-Pendidikan Komando (Pra-Dikko).
Peserta didik akan menempuh pendidikan ini selama dua bulan di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, sebelum mengikuti Pendidikan Komando.
Pada tahap ini, peserta didik mendapatkan pembekalan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, dan lain-lain.
Latihan ini dimulai dengan tahap hutan-gunung, di mana peserta didik akan berlatih teknik dan taktik pertempuran hutan hingga kemampuan survival.
Tahap ini ditutup dengan long march dari Bandung ke Cilacap, Jawa Tengah.
Setelah melewati tahap hutan-gunung, peserta didik menjalani tahap rawa-laut di Cilacap.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.