Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Tak Kunjung Umumkan Calon, PAN: Historis Pemilu, Penentuan Capres-Cawapres di Saat Terakhir

Kompas.com - 16/03/2023, 21:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, berdasarkan sejarah, penentuan calon presiden dan wakil presiden selalu terjadi di detik-detik terakhir tahapan Pemilu 2024.

Hal ini untuk menjelaskan alasan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mengumumkan pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Historis pemilu, penentuan capres-cawapres saat-saat terakhir. Itu lazim menurut kami," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Golkar Bantah Tengah Bermanuver untuk Lepas dari KIB

Eddy menilai, apabila pengumuman calon dilakukan dilakukan saat ini, justru bisa saja berubah pada kemudian hari.

Oleh sebab itu, PAN berpendapat, pengumuman calon dilakukan pada kemudian hari yang belum diketahui momentumnya.

"Karena dinamikanya berjalan. Sekarang, kita lihat teman-teman buka dialog, buka pintu sesama parpol," ucapnya.

"Jadi, untuk waktu beberapa bulan mendatang, saya kira dinamika ini masih sangat cair. Sehingga masih banyak hal yang bisa berubah dan berkembang," tambah Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.

Baca juga: Golkar Harap KIB Perlebar Koalisi, Termasuk dengan PDI-P

Lebih jauh, Eddy juga mengatakan bahwa partai politik yang tergabung dalam KIB juga memiliki aspirasi masing-masing terkait calon potensial yang akan diusung. Sehingga, nama calon yang akan diusung oleh koalisi ini masih belum bisa diumumkan.

"Bahwa teman-teman KIB sampaikan aspirasi masing-masing, misal Golkar dorong Pak Airlangga, PPP dorong lain, PAN dekat Erick Thohir, itu dinamika perkembangan," ujarnya.

"Itu bagian aspirasi masing-masing partai. Kemudian kita bisa diskusi formal ketum untuk tentukan kapan kita umumkan siapa. Ini strategi politik kita tentukan buru-buru," tambahya lagi.

Adapun KIB adalah koalisi Pemilu 2024 yang pertama kali terbentuk pada Juni 2022. Koalisi ini dihuni oleh Partai Golkar, PAN dan PPP.

Hampir setahun terbentuk, koalisi ini tak kunjung mengumumkan calon yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Baca juga: Minta Romahurmuziy Tak Ganggu Kekompakan KIB, PAN: Infonya, Dia Tak Mewakili PPP

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan bahwa KIB hingga kini belum sampai ke tahap penentuan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Loh, memang chapter kita belum sampai ke sana. Kita masih menunggu ya," ujar Lodewijk saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Lodewijk menyinggung sifat politik yang cair, sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Dia menyebut sejauh ini baru bakal calon Koalisi Perubahan yang telah mendukung capres, yakni Anies Baswedan. Namun, itu pun belum tentu Koalisi Perubahan akan final mendukung Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com