Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Targetkan 27 Kapal Perang Selesai Dimodernisasi pada Desember 2023

Kompas.com - 08/03/2023, 15:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menargetkan 27 unit kapal perang dapat selesai dimodernisasi sebelum Hari Armada yang jatuh pada 5 Desember 2023.

"Insya Allah akhir tahun, saya berharap paling lambat Hari Armada, Hari Armada adalah 5 Desember ya, kita akan sudah siap 27 kapal perang yang sudah dimodernisasi," kata Prabowo di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Prabowo Sebut Menambah Pesawat Tempur adalah Keharusan

Prabowo menyebutkan, saat ini ada 41 kapal perang yang sedang dimodernisasi dan ia berharap 27 di antaranya sudah siap digunakan kembali pada Desember 2023.

Ia menambahkan, pemerintah juga memprioritaskan rencana pengadaan berbagai kapal untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut, baik itu kapal selam, kapal fregat, kapal cepat, maupun kapal peluru kendali.

"Jadi ya kita lihat nanti mudah-mudahan akan tambah terus kesiapan kita," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Sebut Perawatan-Perbaikan Pesawat Hercules Akan Dilakukan di Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, perbaikan atau peremajaan 41 kapal tersebut akan dilakukan di Indonesia.

"Untuk 41 kapal semuanya dilaksanakan (perbaikan) dalam negeri. Kan kami sudah komitmen bahwa kami akan memprioritaskan semua galangan dalam negeri. Kami libatkan mereka dalam pembangunan kapal perang," ujar Muhammad Ali di Mako Kolinlamil, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Ali menyebutkan, peremajaan diproritaskan pada kapal-kapal perang yang tua. Peremajaan kapal juga disesuaikan dengan kesiapan galangan-galangan di Indonesia.

"Itu akan ada peremajaan, dan sebagian mungkin mid-life modernization," kata Ali.

"Kami akan prioritaskan pada kapal-kapal yang sudah sangat tua dan sudah memang harus diperbaiki, itu yang didahulukan. Mungkin ada 8 (kapal) dulu," ucap mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com